Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan hubungan dagang Amerika Serikat (AS) dan China berpotensi membawa angin segar bagi pasar keuangan global, termasuk sektor aset kripto.
Chief Operating Officer (COO) Upbit Indonesia, Resna Raniadi menilai setelah beberapa saat diliputi ketegangan dan kebijakan tarif yang saling membalas, kedua negara ekonomi terbesar dunia ini baru saja mencapai kesepakatan perdagangan tahap lanjut yang bertujuan untuk meredakan hambatan tarif dan memperkuat dialog strategis.
Menurut Resna, stabilitas geopolitik yang semakin membaik dapat mendorong aliran modal menuju pasar negara berkembang di Asia, termasuk Indonesia. Indonesia memiliki basis investor ritel yang terus berkembang, ditambah dengan dukungan regulasi yang semakin jelas terhadap aset digital.
Baca Juga: Perang Dagang AS-China Pecah, Ini Negara yang Paling Terdampak
Ia berpandangan, dengan kondisi makroekonomi global yang mulai stabil dan kepercayaan terhadap kebijakan dagang jangka panjang yang membaik, semakin banyak investor yang tertarik untuk menjajaki kelas aset inovatif seperti kripto.
“Indonesia berada di persimpangan antara pertumbuhan keuangan digital dan meningkatnya minat investor regional, ini momentum penting bagi industri kripto lokal," tulisnya dalam keterangan resmi, Selasa (27/5).
Resna juga menyoroti bahwa dalam situasi global yang lebih kondusif, risk appetite investor biasanya meningkat. Aset kripto yang dulu dianggap spekulatif, kini mulai dipandang sebagai bagian penting dari portofolio yang terdiversifikasi.
Upbit juga menegaskan pentingnya pembangunan infrastruktur, literasi pengguna, serta kepatuhan terhadap regulasi untuk mendukung pertumbuhan ini secara bertanggung jawab di Indonesia.
Baca Juga: Negosiasi Tarif AS-China di Jenewa Berlanjut Minggu (11/5) Ini, Belum Ada Terobosan
Perusahaan terus berinvestasi dalam edukasi, sistem keamanan, dan standar kepatuhan demi memastikan pengalaman berinvestasi yang aman bagi semua kalangan.
Resna mengatakan, aset kripto bukan lagi hanya milik segelintir orang, tetapi menjadi bagian integral dari ekonomi digital global.
"Dengan perbaikan dinamika dagang antara dua kekuatan besar dunia, kami optimistis kawasan Asia Tenggara, khususnya Indonesia, akan semakin dilirik sebagai pusat pertumbuhan aset digital," imbuh Resna.
Selanjutnya: Ini 9 Alasan Warna Swiss Coffee jadi Favorit Desainer Interior pada 2025
Menarik Dibaca: Ini 9 Alasan Warna Swiss Coffee jadi Favorit Desainer Interior pada 2025
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News