kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Peritel Ranch Market segera masuk bursa


Jumat, 02 Maret 2012 / 09:15 WIB
Peritel Ranch Market segera masuk bursa
ILUSTRASI. Pekerja berada di ketinggian proyek pembangunan properti di Jakarta, Jumat (02/06). KONTAN/Fransiskus Simbolon/02/06/2017


Reporter: Veri Nurhansyah T. | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Daftar pilihan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) semakin bertambah. PT Supra Boga Lestari, pengelola ritel menengah atas Ranch Market dan Farmers Market, akan menggelar penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) di bulan Mei nanti.

Dalam IPO itu, Supra Boga akan menerbitkan saham sebanya 20%-30% dari total modal disetor dan ditempatkan. "Kami menargetkan dana sekitar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar," kata Nugroho Setiadharma, Presiden Direktur Supra Boga di Jakarta, Kamis (1/3). Supra Boga telah menunjuk Kresna Graha Securindo sebagai penjamin emisi IPO.

Supra Boga akan memakai 60% dana hasil IPO untuk ekspansi, khususnya menambah gerai Ranch Market dan Farmer Market. Ekspansi ini akan dilakukan secara bertahap selama dua tahun mendatang. Di tahap awal, Supra Boga akan menambah lima gerai pada tahun ini. Selain di Jawa, Supra Boga akan menyasar luar Jawa seperti Balikpapan, Kalimantan Timur.

Supra Boga ingin menambah 16 gerai baru hingga tahun 2014. Gerai mereka saat ini 14 unit. "Kami ingin punya 30 gerai pada tahun 2014," lanjut Nugroho.

Supra Boga akan fokus ke luar Jawa, terutama Kalimantan. Maklumlah, prospek kawasan ini cukup besar seiring merekahnya bisnis pertambangan. Supra Boga juga ingin lebih menjangkau daerah baru mengingat 14 gerai saat ini berlokasi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.

Investasi satu unit gerai, jika menyewa tempat, berkisar Rp 8 miliar hingga Rp 10 miliar. Jika Supra Boga membeli tanahnya, kebutuhan investasi bakal melebihi Rp 10 miliar. "Itu untuk luas lahan dan bangunan satu gerai sekitar 700 meter persegi (m2) dan yang paling besar 3.000 m2," ungkap Nugroho.

Kepala Riset MNC Securities, Edwin Sebayang, menilai Supra Boga bakal mewarnai persaingan di antara emiten ritel. Pasalnya, Supra Boga adalah perusahaan ritel yang memasarkan kebutuhan sehari-hari (daily needs) di kalangan menengah atas.

Emiten di BEI yang menggarap bisnis seperti ini belum ada. PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) memang mengincar pasar menengah atas. Tapi cakupan produknya lebih ke penunjang gaya hidup. Adapun PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) lebih memasarkan produk kebutuhan sehari-hari kalangan menengah bawah. "Ini menjadi keunggulan Supra Boga dibandingkan dengan emiten lain," ucap Edwin.

Target pasar Supra Boga yang menyasar kalangan menengah atas akan menguntungkan perusahaan itu. Kalangan ini, lanjut Edwin, lebih kebal krisis ekonomi, bahkan menikmati pertumbuhan pendapatan.

Tapi hal itu tidak serta-merta membuat saham Supra Boga menarik. Ada tiga faktor yang harus dipenuhi Supra Boga. Pertama, valuasi dan jumlah saham yang dilepas Supra Boga. Edwin menilai target dana IPO berkisar Rp 200 miliar hingga Rp 300 miliar terbilang kecil. "Saya berharap ini hanya untuk awal saja, perusahaan sebaiknya meningkatkan jumlah saham yang beredar di pasar," papar Edwin.

Kedua, kebijakan dividen Supra Boga. Faktor ini penting karena menjadi pertimbangan investor. Dividen kerap mempengaruhi keputusan investasi yang berorientasi jangka panjang.

Ketiga, prospek kinerja Supra Boga. Manajemen harus memiliki rencana ekspansi jangka pendek, menengah dan panjang yang terukur. Hal tersebut bakal menjadi gambaran bagi investor untuk melihat prospek bisnis Supra Boga di tahun-tahun mendatang. "Kalau aksi korporasinya bagus, investor tentu akan tertarik berinvestasi di saham Supra Boga," ucap Edwin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×