kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Periode 2017-2021, Kiwoom Sekuritas Catat Kenaikan Investor 27%


Jumat, 25 Februari 2022 / 11:31 WIB
Periode 2017-2021, Kiwoom Sekuritas Catat Kenaikan Investor 27%
ILUSTRASI. Jumlah investor di pasar modal terus bertambah


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah investor pasar modal dari tahun 2017 hingga 2021 meningkat signifikan. Jumlah investor pasar modal hingga akhir tahun 2021 tercatat menjadi 7.49 juta atau melesat 92,99% yoy. Selain itu, capaian tersebut juga sudah meningkat sebesar 567% dari posisi 2017.

Per Januari 2022 sudah mencapai 7,86 juta atau tumbuh 5% atau setara kurang lebih 2,9% dari total penduduk Indonesia.

Baek Jongheum, President Director Kiwoom Sekuritas mengatakan, jumlah investor pasar modal diperkirakan akan terus meningkat seiring kesadaran masyarakat akan pentingnya investasi untuk kehidupan di masa depan.

"Ditambah edukasi terkait investasi dan perlu menabung saham akan membuat masyarakat tambah melek seputar dunia pasar modal," ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Jumat (25/2).

Baca Juga: Rusia Serbu Ukraina, Ini Pilihan Saham yang Berpotensi Naik Harga

Di tengah maraknya investasi bodong, sambungnya, masyarakat juga harus lebih jeli dalam berinvestasi. Meski demikian, menilai pasar modal akan menjadi pilihan karena langsung diawasi oleh OJK.

Di era digital saat ini investasi lebih mudah karena proses pembukaan akun sudah serba online. Salah satunya PT Kiwoom Sekuritas Indonesia sebagai anggota bursa yang memiliki izin sebagai perantara pedagang efek telah menyediakan pembukaan akun secara online.

Sebagai informasi, dari tahun 2017 hingga saat ini, nasabah Kiwoom sudah meningkat 27%, sedangkan jika dibandingkan 2020 meningkat 6,8% yoy atau 3 tahun terakhir peningkatan rata-rata di 6% setiap tahunnya.

Sedangkan statistik total klien transaksi dengan jumlah klien yang ada setiap bulannya rata-rata di rasio 14% di tahun 2021 ketimbang pada tahun 2020 di 10%.

Baek Jongheum menilai, peningkatan ini salah satunya karena dipicu kepercayaan nasabah atas hasil riset Kiwoom Sekuritas sejauh ini. Riset kiwoom Sekuritas sendiri sudah mulai aktif di bulan September tahun 2020.

Baca Juga: Sukuk Ritel SR016 Resmi Ditawarkan!

Pada tahun ini, Kiwoom Sekuritas memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi kembali tumbuh. Dalam riset Kiwoom di tahun 2022 menargetkan, IHSG berpeluang ke 7.525 atau potensial upside 14,3%.

"Pemulihan ekonomi yang berlanjut dan vaksinasi nasional akan menjadi alasan IHSG untuk menuju target ke sana. Tapi kami tetap memperhatikan risiko-risiko yang ada yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi yang di antaranya ketidakpastian karena kasus Covid-19 meningkat dan potensi terjadinya aksi lockdown atau PPKM domestik," paparnya.

Selain itu, inflasi yang meningkat karena keterbatasan supply chain, Normalisasi kebijakan tingkat suku bunga dan yang terbaru adanya ketegangan antara Rusia-Ukraina juga akan mewarnai pergerakan IHSG pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×