kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rusia Serbu Ukraina, Ini Pilihan Saham yang Berpotensi Naik Harga


Jumat, 25 Februari 2022 / 06:55 WIB
Rusia Serbu Ukraina, Ini Pilihan Saham yang Berpotensi Naik Harga


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perang Rusia dan Ukraina menimbulkan kekhawatiran bagi investor pasar saham. Namun dibalik invasi militer Rusia ke Ukraina, ada saham yang bisa berpotensi naik harga dan memberikan keuntungan bagi investor.

Panic selling di pasar saham langsung terjadi pada hari pertama perang Rusia-Ukraina. Pasar saham Indonesia parkir di zona merah pada perdagangan Kamis (24/2). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada penutupan perdagangan Kamis (24/2) terkoreksi 102,24 poin atau 1,48% ke level 6.817,82.

Sebanyak 492 emiten mencatatkan penurunan harga saham dan hanya 109 emiten yang mencatatkan kenaikan harga.

Analis Erdhika Elit Sekuritas, Ivan Kasulthan menganalisa invasi militer Rusia ke Ukraina membuat investor mengamankan asetnya dengan menjual aset keuangan seperti saham dan mencari instrumen yang cukup aman yaitu instrumen safe heaven. Selain itu, akibat dari masalah tersebut menyebabkan panic selling di pasar saham pada Kamis (24/2).

Dampak eskalasi konflik tersebut juga menyebabkan saham-saham sektor perminyakan terjadi penguatan. Beberapa diantaranya, MEDC lompat 13,39%, ELSA naik 12,33%, ENRG 7,65%, dan AKRA naik 6,08%.

Ivan menjelaskan, hal itu dikarenakan terganggunya supply dan demand dari minyak mentah itu sendiri. "Penyebab yaitu karena Rusia merupakan pemasok minyak mentah terbesar dunia, dan ketika terjadi ganggu maka akan menghambat pasokan minyak mentah dunia," ujar dia kepada Kontan.co.id, Kamis (24/2).

Baca Juga: Konflik Rusia-Ukraina Pecah, Harga Komoditas Bisa Terus Naik

Direktur Asosiasi Riset dan Investasi Pilarmas Investindo, Maximilianus Nico Demus mengatakan konflik geopolitik mendorong kenaikan harga minyak dan tentunya juga mendorong inflasi untuk bergerak naik lebih tinggi. Sehingga hal tersebut dilihat akan menghambat pertumbuhan ekonomi.

Meski perang Rusia dan Ukraina menimbulkan dampak negatif terhadap bursa saham, tapi ada peluang bagi investor untuk mendapatkan cuan. Menurut Nico, sentimen negatif dari perang Rusia dan Ukraina ini bersifat jangka pendek.

Karenanya, Nico menyarankan investor tidak terlalu panik dan melakukan panic selling. "Justru bisa dimanfaatkan untuk akumulasi beli," tegasnya.

Sementara Ivan menyarankan investor untuk wait and see terlebih dahulu sambil menantikan kondisi di pasar cukup stabil untuk kembali masuk ke pasar saham. Adapun beberapa saham yang dapat diamati menurut Erdhika Elit Sekuritas, antara lain saham MEDC, ELSA, AKRA, TAPG, DSNG.

Sementara Pilarmas Investindo merekomendasikan saham MEDC, ELSA, ENRG, dan AKRA. Saham-saham tersebut adalah dari perusahaan berbasi minyak.

Saat perang terjadi, harga minyak dan komoditas energi biasanya akan naik. Terlebih Rusia adalah pemasok besar di pasar minyak dunia.

Perang Rusia-Ukraina akan mengganggu pasokan minyak di Eropa sehingga harga cenderung naik. Saham-saham berbasis minyak berpotensi naik harga.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×