kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Pergerakan USD/JPY terbebani kesepakatan dagang yang tak kunjung datang


Selasa, 10 Desember 2019 / 19:33 WIB
Pergerakan USD/JPY terbebani kesepakatan dagang yang tak kunjung datang
ILUSTRASI. Ketidakpastian kesepakatan dagang antara AS dan China membebani pergerakan dollar AS atas yen.


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Masih tingginya keraguan pelaku pasar terhadap prospek pasar global ke depan, membuat pergerakan pasangan kurs USD/JPY berpotensi mengalami tekanan pada perdagangan Rabu (11/12). Yen Jepang masih menjadi pilihan menarik untuk safe haven, seiring data perekonomian Negeri Sakura yang cukup positif.

Mengutip Bloomberg, pada perdagangan Selasa (10/12) pasangan kurs USD/JPY tercatat menguat tipis 0,03% ke level 108.59. Analis PT Rifan Financindo Berjangka Puja Purbaya Sakti mengatakan, di awal perdagangan USD/JPY sudah menunjukkan penguatan.

Baca Juga: Jepang menaikkan angka PDB kuartal ketiga menjadi 1,8%

Penguatan dollar AS terjadi lantaran para investor tengah gelisah menanti hasil beragam peristiwa penting pada pekan ini. Mulai dari batas waktu penerapan tarif impor Amerika Serikat (AS) atas produk China, pemilihan umum di Inggris, hingga pertemuan bank sentral di Eropa dan AS.

Sementara itu, mata uang yen mendapat dukungan dari rilis data produk domestik bruto (PDB)  kuartal III-2019 Jepang yang melampaui perkiraan. "Untuk ke depannya para investor akan fokus pada rapat Bank Sentral AS (The Fed) yang dijadwalkan mengumumkan keputusan suku bunganya Rabu (11/12) waktu setempat," jelas Puja kepada Kontan.co.id, Selasa (10/12).

Ia menebak, The Fed masih akan mempertahankan suku bunga acuan di level  1,5% hingga 2%. Meskipun begitu, pandangan bank sentral terkait prospek pertumbuhan ekonomi AS dan tingkat suku bunga di masa depan akan mengarahkan tren kurs dollar AS selanjutnya.

Selain itu ketidakpastian kesepakatan dagang antara AS dan China semakin membebani dollar AS. Babak baru tarif dari impor AS untuk produk dari China senilai US$ 165 miliar atau sekitar 15% akan mulai berlaku Minggu (15/12).

Secara teknikal, pasangan USD/JPY menunjukkan grafik range daily dengan indikator Moving Average Exponential (EMA) mengecil dengan arah kurs turun. Kemudian pada Vortex Indicator (VI) dengan kondisi  blue over red  yang melebar dengan arah kurs berpotensi naik. Selanjutnya, indikator True Strengh Indicator (TSI) berada di area + 1,75 yang menunjukkan arah harga sideways.

Baca Juga: Sejumlah bank sentral siap ambil langkah

"Secara analisa teknikal, pasangan USD/JPY berpotensi mengalami koreksi pada perdagangan selanjutnya," kata Puja.

Rabu (11/12), Puja memperkirakan pasangan USD/JPY akan bergerak di level resistance 108,71; 108,83; dan 109,11. Sedangkan untuk level support yakni 108,43; 108,27; dan 107,99.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×