kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pergerakan rupiah sepekan terakhir didominasi sentimen eksternal


Jumat, 06 Juli 2018 / 19:10 WIB
Pergerakan rupiah sepekan terakhir didominasi sentimen eksternal
ILUSTRASI. Nilai tukar rupiah


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sentimen negatif dari eksternal seperti isu perang dagang yang melibatkan AS dan China serta ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS memberi berpengaruh besar terhadap pelemahan rupiah dalam sepekan terakhir.

Sebagaimana diketahui, kurs rupiah di pasar spot melemah 0,31% dalam sepekan terakhir. Namun, khusus hari Jumat (6/7), rupiah berhasil menguat tipis 0,13% ke level Rp 14.375 per dollar AS.

Sementara itu, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia melemah 0,15% ke level Rp 14.409 per dollar AS. Sedangkan dalam sepekan terakhir, rupiah BI melemah 0,03% di hadapan dollar AS.

Head of Economic & Research UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja menyampaikan, pelemahan rupiah sepanjang pekan ini didorong oleh kebijakan China yang sengaja melemahkan yuan sebagai konsekuensi dari keterlibatannya dalam perang dagang. “Koreksi yuan membuat mata uang emerging market lain ikut melemah,” katanya.

Disamping itu, ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang lebih agresif di tahun ini membuat dollar AS kian perkasa.

Menurutnya, BI sebenarnya sudah melakukan upaya yang benar dengan menaikan suku bunga acuan sekaligus terus mengintervensi rupiah kendati hasilnya belum terlalu terlihat. Kenaikan suku bunga acuan yang lebih cepat dinilai sebagai upaya antisipasif agar ketika kondisi pasar berbalik, rupiah bisa menguat secara signifikan.

Enrico memperkirakan, rupiah berpeluang bergerak stabil sepanjang pekan depan mengingat sentimen kenaikan suku bunga acuan AS sudah mulai mereda pasca FOMC minutes lalu. Ia meramal, rupiah akan bergerak di rentang Rp 14.200—Rp 14.450 per dollar AS sepanjang pekan depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×