Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada penutupan perdagangan hari ini (2/2), rupiah harus gigit jari. Di pasar spot, rupiah ditutup melemah 0,18% ke level Rp 14.357 per dolar Amerika Serikat (AS).
Namun, di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), rupiah justru mencatatkan penguatan. Mata uang Garuda ini ditutup di level Rp 14.347 per dolar AS atau menguat 0,31% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf mengungkapkan, untuk perdagangan Kamis (3/2), pasar akan tertuju pada rilis data tenaga kerja AS versi Automatic Data Purchasing Inc (ADP).
Dia menyebut, data ini kerap dijadikan acuan untuk memberikan gambaran data Non Farm Payroll (NFP) yang akan dirilis pada akhir pekan ini.
Baca Juga: Eksternal Masih Jadi Sentimen Negatif, Rupiah Berpeluang Melemah Pada Kamis (3/2)
“Untuk bulan Januari, data ADP diperkirakan tidak akan setinggi Desember, proyeksi konsensus hanya 185.000. Jika hasil sampai di tas angka tersebut, bisa kembali menguatkan dolar AS dan menekan rupiah,” kata Alwi ketika dihubungi Kontan.co.id, Rabu (2/2).
Dari dalam negeri, ia menyebut perkembangan kasus Covid-19 dan varian Omicron yang kembali melonjak akan jadi perhatian pasar.
Alwi memperkirakan, untuk perdagangan Kamis, rupiah akan berada pada rentang Rp 14.335 - Rp 14.380 per dolar AS dengan kecenderungan melemah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News