kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pergerakan Rupiah Bergantung Respons Pelaku Pasar Terhadap Inflasi AS


Minggu, 29 Mei 2022 / 17:17 WIB
Pergerakan Rupiah Bergantung Respons Pelaku Pasar Terhadap Inflasi AS
ILUSTRASI. Pekerja menghitung uang dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang di Jakarta, Rabu (5/1/2022). ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/wsj.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inflasi Amerika Serikat (AS) dalam indeks harga PCE periode April masih tumbuh sesuai ekspektasi. Nilai tukar rupiah berpotensi melemah di awal pekan, Senin (30/5). 

Mengutip Bloomberg, Jumat (27/5), rupiah sempat menguat 0,31% ke Rp 14.567 per dollar AS. Kompak, kurs JISDOR Bank Indonesia (BI) juga menguat 0,46% ke Rp 14.578 per dollar AS. 

Namun, Analis Monex Investindo Futures Faisyal mengatakan rupiah bisa kembali menguat jika data inflasi AS lebih rendah dari yang pasar proyeksikan. Sementara, Jumat (27/5) malam, inflasi AS dari indeks harga PCE periode April mencapai 4,9% yoy sama seperti yang pasar proyeksikan di 4,9%.

Namun, angka tersebut lebih rendah dibanding data di Maret. "Jika pelaku pasar memandang inflasi AS melemah, maka pandangan bahwa agresif The Fed mulai mengendur bisa membawa rupiah menguat," kata Faisyal, Jumat (27/5). 

Baca Juga: Rupiah Menguat Menutup Pekan Ini, Bagaimana Nasib Pekan Depan?

Sementara, dari dalam negeri, pelaku pasar memandang sikap BI yang mempertahankan suku bunga di 3,5% bisa cukup menstabilkan rupiah. 

Namun, Ahmad Mikail Zaini Ekonom Sucor Sekuritas memproyeksikan rupiah masih akan bergerak cenderung melemah. Penyebabnya, di pekan depan The Fed diproyeksikan masih akan menaikkan suku bunga acuannya sebanyak 50 basis poin. 

Faisyal memproyeksikan rentang rupiah berada di Rp 14.470 per dollar AS-Rp 14.700 per dollar AS. Mikail memprediksikan rentang rupiah di Rp 14.580 per dollar AS-Rp 14.600 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×