kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.704.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.310   25,00   0,15%
  • IDX 6.803   14,96   0,22%
  • KOMPAS100 1.005   -3,16   -0,31%
  • LQ45 777   -4,08   -0,52%
  • ISSI 212   1,22   0,58%
  • IDX30 402   -2,62   -0,65%
  • IDXHIDIV20 484   -3,58   -0,73%
  • IDX80 114   -0,52   -0,46%
  • IDXV30 119   -0,94   -0,79%
  • IDXQ30 132   -0,40   -0,30%

Pergerakan rupiah awal pekan menanti keputusan stimulus tambahan AS


Minggu, 17 Mei 2020 / 18:37 WIB
Pergerakan rupiah awal pekan menanti keputusan stimulus tambahan AS
ILUSTRASI. Jumat (15/5), kurs rupiah menguat 0,17% menjadi Rp 14.860 per dolar AS.


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Capital inflow mendorong rupiah menguat di akhir pekan lalu. Senin (18/5), pelaku pasar menanti keputusan Amerika Serikat (AS) untuk menambah stimulus fiskal.

Mengutip Bloomberg, Jumat (15/5) rupiah menguat 0,17% menjadi Rp 14.860 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat rupiah menguat 0,25% ke Rp 14.909 per dolar AS.

Ekonom Pefindo Fikri C. Permana mengatakan, rupiah menguat karena didorong capital inflow ke pasar dalam negeri, khususnya pada Surat Utang Negara (SUN). "Hal ini tercermin dari penambahan kepemilikan asing di SUN sebesar Rp 7 triliun," kata Fikri, Jumat (15/5).

Baca Juga: Kalbe Farma (KLBF) menyiapkan cadangan dolar hingga US$ 60 juta

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menambahkan penguatan rupiah pekan lalu terbantu oleh pernyataan AS yang terbuka untuk merancang penambahan stimulus untuk menopang ekonomi AS.

Fikri memproyeksikan rupiah di awal pekan ini berpotensi lanjut menguat seiring masih terbukanya kemungkinan terjadi capital inflow. "Perilaku optimistik investor global terlihat dengan mereka mencari negara-negara dengan risk free rate cukup baik, salah satunya Indonesia," kata Fikri.

Selain itu, rupiah berpotensi terapresiasi setelah BUMN dan pemerintah banyak mengeluarkan global bond demi menambah likuiditas valas dalam negeri. Meski begitu, menurut Fikri kenaikan indeks dollar AS karena pernyataan Gubernur The Fed yang akan memberikan stimulus tambahan bisa memacu depresiasi rupiah.

Baca Juga: Investor khawatir NPL perbankan naik, IHSG merosot 1,95% pekan ini

Faisyal mengatakan rupiah selanjutnya bisa terkoreksi di tengah ketegangan hubungan AS dan China, kekhawatiran ekonomi global dan penyebaran virus corona gelombang kedua.

Faisyal memproyeksikan rupiah bergerak di rentang Rp 14.700 per dolar AS-Rp 15.000 per dolar AS.Sementara, Fikri memproyeksikan rupiah cenderung menguat tipis di rentang Rp 14.720 per dolar AS-Rp 14.970 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×