Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS pada perdagangan Rabu (8/5) diprediksi masih akan tertekan sentimen negatif dari eksternal. Apalagi, pergerakan kurs rupiah hari ini Selasa (7/5) cenderung masih tertekan.
Berdasarkan data JISDOR Bank Indonesia (BI), rupiah hari ini (7/5) masih mencatatkan koreksi tipis atau hanya 1 poin ke level Rp 14.309 per dollar AS. Sedangkan menurut data Bloomberg, kurs rupiah menguat 0,13% menjadi Rp 14.280 per dollar AS.
Ekonom Pasar Uang Bank Mandiri Reny Eka Putri memperkirakan, indeks masih cenderung akan tertekan pada perdagangan besok Rabu (8/5). Dengan sentimen terbanyak berasal dari eksternal.
Di antaranya, kepastian mengenai ancaman Presiden AS Donald Trump yang akan menaikkan tarif impor Jepang dari 10% menjadi 25% atau sekitar US$ 200 miliar. "Kalau dilihat, sentimen masih didominasi faktor global, karena market concern pada pernyataan Trump," kata Reny kepada Kontan, Selasa (7/5).
Sementara, data PDB kuartal I-2019 Tanah Air yang masih tumbuh 5,07? dinilai Reny masih cukup baik dan berdampak positif bagi pasar uang. Meskipun, diakui capaian tersebut berada di bawah ekspektasi pasar.
"Jadi, sentimennya sebenarnya mix, hanya saja dollar AS cenderung menguat di antara mata uang global lainnya. Ditambah lagi, disinyalir akan ada perang dagang lanjutan," ungkapnya.
Dalam transaksi besok (8/5), Reny memperkirakan rupiah masih akan melemah, dan akan di perdagangkan di kisaran level support Rp 14.260 per dollar AS, dan untuk resistance Rp 14.325 per dollar AS. "Sekarang pasar masih wait and see menunggu hasil dari kesepakatan perang dagang terbaru," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News