Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Pasar surat utang negara (SUN) pada penutupan perdagangan Senin (9/1) kemarin tercatat melemah. Berdasarkan situs Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), indeks INDOBeX Government Clean Price menurun sebesar 0,03% ke level 111,09 dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya.
Meskipun bergerak menurun, Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra melihat bahwa sebenarnya pergerakan harga SUN pada perdagangan kemarin cukup bervariasi. Hal ini dipengaruhi oleh beragamnya katalis baik dari dalam maupun luar negeri.
"Dari dalam negeri, meningkatnya cadangan devisa di bulan Desember 2016 jadi katalis positif di pasar SUN dan juga pasar valas," kata dia.
Hanya saja, katalis positif dari dalam negeri itu ternyata tak mampu membuat harga jauh melesat karena sentimen negatif dari luar negeri yang juga menyelimuti pasar.
Imbal hasil surat utang dunia yang bergerak naik serta penguatan dollar AS terhadap sebagian mata uang global membatasi potensi kenaikan harga SUN. "Bahkan di beberapa seri malah terkoreksi," tambah Made.
Secara keseluruhan, bervariasinya arah pergerakan harga SUN pada perdagangan kemarin juga berdampak terhadap perubahan imbal hasil SUN seri acuan, di mana untuk tenor 5 tahun dan 15 tahun imbal hasilnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 2 bps dan 8 bps di level 7,308% dan 7,714%.
Di lain pihak, SUN tenor 10 tahun dan 20 tahun imbal hasilnya masing-masing mengalami kenaikan sebesar 1 bps dan 2 bps di level 7,580% dan 8,062%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News