kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Pergerakan CDS di tengah sentimen stimulus AS dan yield US Treasury


Jumat, 12 Maret 2021 / 20:31 WIB
Pergerakan CDS di tengah sentimen stimulus AS dan yield US Treasury
ILUSTRASI. CDS credit default swap risiko berinvestasi di Indonesia meningkat turun


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan ditekennya stimulus Amerika Serikat (AS) menambah optimisme pelaku pasar. Sentimen tersebut juga sempat membuat persepsi investor terhadap risiko investasi Indonesia yang tercermin dalam credit default swap (CDS) menurun.

Jumat (12/3), CDS tenor 5 tahun pukul 12.00 sempat menurun ke level 77 dari hari sebelumnya di level 78. Namun, di akhir perdagangan, CDS ditutup naik ke level 81. Sedangkan, di tengah pekan ini CDS sempat melonjak ke level 85.

Head of Fixed Income Trimegah Asset Management Darma Yudha mengatakan persetujuan stimulus AS oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) di sana memberi sentimen positif bagi pasar emerging market. CDS turun juga karena didukung oleh data inflasi AS yang belum tumbuh sesuai dengan ekspektasi pelaku pasar.

Baca Juga: Di tengah pandemi, kekayaan rumah tangga AS berhasil menyentuh rekor

"Inflasi AS tidak setinggi yang diharapkan menyebabkan indeks dollar melemah dan berikan sentimen positif untuk emerging market," kata Yudha, Jumat (12/3).

CDS turut menurun  karena didukung sentimen dalam negeri. Yudha mengamati distribusi vaksin di Indonesia yang lancar membuat risiko investasi menurun. "Distribusi vaksin yang lebih cepat bisa membantu pemulihan ekonomi," kata Yudha.

Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Indonesia Ezra Nazula menilai CDS yang sempat turun menunjukkan bahwa kepercayaan investor terhadap Indonesia masih tinggi meski volatilitas global meningkat dengan yield US Treasury yang melonjak melampaui 1,5%.

"Sentimen negatif mereda, maka terlihat fundamental Indonesia masih kuat makanya CDS turun," kata Ezra. 

Dengan kondisi ekonomi Indonesia yang bertumbuh maka ke depan Yudha optimistis CDS bisa kembali menurun. Yield Surat Utang Negara (SUN) acuan tenor 10 tahun juga diproyeksikan menurun. Jumat (12/3), yield SUN bertengger di 6,7%.

Yudha mengamati level yield SUN saat ini menjadi yang tertinggi di antara kawasan regional. Ditambah, fundamental Indonesia yang kuat, terlihat dari defisit yang tidak sedalam negara lain dan distribusi vaksin lancar, Yudha memproyeksikan investor asing akan kembali masuk ke pasar SUN.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×