kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45932,69   4,34   0.47%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pergerakan bursa saham global tertekan wabah virus corona


Minggu, 15 Maret 2020 / 23:01 WIB
Pergerakan bursa saham global tertekan wabah virus corona
ILUSTRASI. A man wears a protective mask as he walk past a panel displaying the Hang Seng Index during morning trading, following the outbreak of the new coronavirus, in Hong Kong, China March 13, 2020. REUTERS/Tyrone Siu


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus corona (Covid-19) menekan sejumlah bursa saham dari berbagai negara. Misalnya saja bursa saham Thailand SETi yang mengalami penurunan terdalam hingga 28,85% year to date ke level 1.123,98 dan bursa Inggris FTSE100 yang anjlok 28,39% ke level 5.400,90.

Kemudian, disusul bursa saham Amerika Serikat, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) yang melemah ke level 21.200 atau menuyusut 25,71% year to date (ytd) dan indeks S&P juga sempat turun ke level 2.492,37 pada perdagangan Jumat (13/3) lalu.

Selain itu, bursa saham negeri sakura yaitu Jepang juga mengalami penurunan. Indeks Nikkei225 sudah terkoreksi 26,32% dari awal tahun ke level 17.431,05. Indeks China yakni Shanghai Stock Exchange Composite turun pun turut melemah 5,33% ke posisi 2.997,43.

Baca Juga: Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) hitung dampak virus corona terhadap bisnis

Selanjutnya, bursa saham Korea Selatan yaitu indeks Korea Stock Exchange (Kospi) merosot hingga 19,39% ytd ke level 1.771,44. Indeks Shanghai Stock Exchange turun hingga 14,75% ke level 24.032,91.

Sementara itu, indeks FTSE BM juga mengalami tekanan hingga 15,36% ke level 1.344,75, dan tak terkecuali indeks dalam negeri Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turut terperosok 22,10% ytd ke level 4.907,57.

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, bursa global masih menghadapi tantangan dari pandemic virus corona yang kini makin meluas. Terlebih, sejumlah negara menerapkan lockdown atau melakukan isolasi terhadap wilayah yang diwaspadai sebagai lokasi penyebaran virus corona, misalnya saja Italia.

Baca Juga: Stimulus pajak melawan dampak corona bebani penerimaan pajak

Ia melihat, apabila jumlah orang yang positif Covid-19 terus meningkat dan negara yang melakukan lockdown juga bertambah hal ini bakal membuat bursa global berada dalam tren penurunan yang makin panjang. Pasalnya, penerapan lockdown berpotensi menekan pertumbuhan ekonomi.




TERBARU

[X]
×