Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli
Lebih lanjut ia menjelaskan, bursa global akan mulai menguat kembali setelah puncak dari curva pandemic korona tercapai, seperti jumlah korban yang terus menurun di China. “Apabila berkaca pada China kan waktunya 2 hingga 3 bulan, ada juga yang memprediksi hingga Juni bahkan hingga satu tahun,” ujarnya pada Kontan, Minggu (15/3).
Apabila dilihat, bursa Thailand dan Inggris mencatat koreksi terdalam dari awal tahun. Wawan bilang, selain karena meningkatnya korban yang positif Covid-19, bursa Thailand juga tertekan lantaran sektor pariwisata mereka terhantam adanya kasus Covid-19, sektor pariwisata dinilai cukup banyak menyumbang perekonomian negara tersebut.
Sama halnya Inggris, bursa Inggris yang makin merosot akibat jumlah pasien yang positif corona makin banyak, dan korban meninggal meningkat hingga dua kali lipat.
Baca Juga: Pencadangan perbankan bakal terkerek akibat wabah virus corona
Sedangkan, Wawan menuturkan, bursa China dalam sepekan terakhir terus menguat lantaran China dinilai sudah dapat mengendalikan virus corona ini. “Kalau sekarang bursa yang potensinya lumayan seperti Korea Selatan, Tiongkok, atau negara-negara yang sudah bisa mengendalikan virus ini berpotensi untuk naik, tapi tetap akan terpengaruh oleh ekonomi global,” papar Wawan.
Nah, saat ini pelaku pasar masih menunggu stimulus-stimulus ekonomi untuk meminimalisir efek dari penyebaran virus ini terhadap perekonomian. Meski, stimulus ekonomi ini sifatnya hanya untuk jangka pendek.
.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News