kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Perekonomian mulai pulih, simak rekomendasi saham emiten semen


Senin, 14 Desember 2020 / 21:11 WIB
Perekonomian mulai pulih, simak rekomendasi saham emiten semen
ILUSTRASI. Buruh pelabuhan melakukan aktivitas bongkar muat semen di kawasan pelabuhan Sunda Kelapa, Jakarta, Jumat (20/11/2020).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Kinerja emiten semen diperkirakan bakal membaik seiring pulihnya perekonomian. Selain itu, sejumlah katalis juga dapat mendorong konsumsi semen tahun depan.

Salah satunya, Kementerian Keuangan yang akan menaikkan anggaran untuk pembangunan infrastruktur di tahun depan menjadi Rp 413,8 triliun atau naik 47,2% dari anggaran tahun ini yang hanya Rp 281,1 triliun.

Di satu sisi, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai, kepastian distribusi vaksin akan berimplikasi pada keleluasaan pergerakan orang dan barang.

”Tentu dengan tidak adanya pembatasan sosial dan sebagainya, dapat mendongkrak pemulihan ekonomi, dan meningkatkan permintaan dari barang-barang dan jasa,” terang Zamzami kepada Kontan.co.id, Senin (14/12).

Baca Juga: Indeks saham syariah masih turun paling dalam

Saat ini, Phillip Sekuritas Indonesia  menilai, dua emiten semen terbesar tanah air, yakni PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) akan terkena dampak positif sentimen tersebut.

Untuk saham SMGR,  rekomendasi terakhir dari Zamzami adalah buy dengan target harga Rp 12.000. Sedangkan saham INTP sedang  dalam review.

Head of Research Sucor Sekuritas, Adrianus Bias Prasuryo menyematkan rekomendasi overweight terhadap saham sektor semen. Dia mengatakan, konsumsi semen domestik turun 9,8% secara tahunan hingga 10 bulan pertama 2020, yang merupakan permintaan terburuk sejak krisis finansial Asia.  

Namun, sejumlah pemulihan mulai terlihat sejak kuartal ketiga 2020 karena pelonggaran pembatasan sosial dan aktivitas konstruksi secara bertahap mulai ditingkatkan.

Adrianus mengatakan, konsumsi semen di Jawa, khususnya Jawa bagian barat, merupakan yang paling terhantam selama pandemi karena wilayah tersebut merupakan episentrum pandemi. Konsumsi di Jawa Barat turun 14,8% secara tahunan menjadi 13,29 juta ton. Secara keseluruhan, konsumsi semen di Jawa turun 12,7% secara tahunan sedangkan permintaan di luar Jawa hanya turun 6% secara tahunan.

Baca Juga: Harga naik signifikan, saham Semen Baturaja (SMBR) masuk UMA

SMGR menjadi pilihan utama Sucor Sekruitas di sektor semen. Hal ini karena emiten pelat merah ini berada dalam momentum kinerja pendapatan yang kuat di tengah restrukturisasi biaya pasca akuisisi Holcim. Di sisi lain, SMGR juga mengalami biaya bunga yang jauh lebih rendah pasca refinancing utang dan kemampuan untuk memonetisasi investasi di PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) melalui divestasi parsial.




TERBARU

[X]
×