Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan penyedia jasa dan konstruksi untuk bidang minyak dan gas, PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK) mengincar kontrak baru sebesar Rp 100 miliar sepanjang 2018. Kini emiten berkode saham PKPK tengah mengikuti tender untuk empat proyek baru tersebut.
"Kontrak yang sudah kami dapat baru perpanjangan kontrak sebesar Rp 6 miliar. Kontrak baru senilai Rp 40 miliar mungkin akan kami dapat sekitar sebulan atau dua bulan lagi (Oktober atau November), yang lainnya masih dalam proses menunggu pengumuman," ujarnya pada Kontan.co.id, Minggu (30/9).
Ia menambahkan, kontrak baru senilai Rp 40 miliar ini merupakan kontrak dari Santos Energy Pty Ltd. Sebagai informasi, mayoritas kontrak perusahaan ini memang masih mengandalkan kontrak dari Santos Energy Pty Ltd.
Kabarnya, ada tiga tender PKPK yang masih akan berkolaborasi dengan Santos Energy Pty. Ltd yaitu proyek Blanket Fabrication and Construction Services (jacket), Blanket Fabrication and Construction Services (top side), dan Blanket Construction Services (maintenance).
Untung bilang, apabila perusahaan sudah menggenggam kontrak itu, maka kinerja keungan PKPK sampai akhir 2018 juga akan terdongkrak. "Sementara target pendapatan tidak jauh seperti tahun lalu, tergantung dari kontrak yang nanti kami dapat," imbuhnya.
Berdasarkan laporan keuangan PKPK pada paruh pertama 2018 yang dipublikasikan pada 31 Juli 2018, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar Rp 4,80 miliar atau turun 1,43% ketimbang pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 4,87 miliar.
Pendapatan diperoleh dari usaha jasa kontruksi dan land clearing pihak ketiga yaitu Santos Pty Ltd. Saat ini, PKPK hanya mengerjakan proyek lanjutan Call Out Fabrication and Contruction Services dari Santos Energy Pty. Ltd.
Dalam berita Kontan.co.id sebelumnya, proyek ini memiliki nilai kontrak sebesar US$ 3,25 juta. Proyek yang telah dijalankan sejak 16 Januari 2016 ini akan berakhir pada 15 Januari 2019.
PKPK mampu menekan beban pendapatan sebesar 39,52% menjadi Rp 3,94 miliar dari beban pendapatan semester 1 2017 yang mencapai Rp 6,52 miliar. Laba kotor perusahaan pada paruh pertama 2018 sebesar Rp 855,55 juta, pada tahun sebelumnya PKPK sudah menorehkan rugi kotor sebesar Rp 1, 64 miliar.
PKPK mampu menorehkan laba bersih yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk sebesar Rp 86,44 juta, pada semester pertama 2018 perusahaan masih mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 4,37 miliar.
"Pendapatan pada semester 1 2018 tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya karena kami masih melanjutkan kontrak sebelumnya dan belum ada kontrak baru," kata Untung.
Sampai akhir 2018, perusahaan berharap mampu menorehkan laba bersih. Pada tahun lalu, PKPK masih menorehkan rugi bersih sebesar Rp 10,41 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News