Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Keputusan pemerintah untuk menyerahkan pengelolaan delapan blok terminasi pada 2018 kepada PT Pertamina (Persero) ternyata membawa dampak kurang baik bagi kontraktor jasa penunjang migas. Salah satunya adalah PT Perdana Karya Perkasa Tbk (PKPK).
Direktur PKPK, Untung Haryono bilang, PKPK sejatinya akan mengikuti tender yang akan digelar oleh Vico Indonesia untuk Blok Sanga-Sanga. Namun Blok Sanga-Sanga justru diserahkan kepada Pertamina.
"Itu berdampak. Kami sempat masukan untuk rencana tender Vico Indonesia tapi ternyata 2018 mau diakusisi Pertamina dan tidak diperpanjang. Akhirnya dibatalkan," kata Untung ke Kontan.co.id, Selasa (19/12).
Untung bilang, Perdana Karya akan melihat kebijakan Pertamina untuk blok tersebut. Jika Pertamina ingin mengembangkan blok tersebut maka akan ada tender-tender baru. Namun tender baru pun kemungkinan besar baru akan digelar pada 2019 nanti. Pasalnya sepanjang 2018, Untung memperkirakan Pertamina masih dalam masa transisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News