kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

ICDX Catat Volume Transaksi CPO Futures 13.359 lot Hingga 10 Juni 2024


Rabu, 12 Juni 2024 / 20:13 WIB
ICDX Catat Volume Transaksi CPO Futures 13.359 lot Hingga 10 Juni 2024
ILUSTRASI. ICDX catat volume transaksi CPO Futures sebesar 13.359 lot


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia Comodity & Derivatives Exchange (ICDX) mencatatkan volume transaksi perdagangan CPO Futures (CPOTR) sebesar 13.359 lot.

Direktur ICDX Nursalam mengatakan, progres volume perdagangan CPOTR berjalan cukup baik. "Rata-rata volume perdagangan per hari mencapai di atas 100 lot," ujarnya di Jakarta, Selasa (11/6).

Hingga 10 Juni 2024, Nursalam menyebut total volume transaksi CPOTR mencapai 13.359 lot. Dari jumlah tersebut, sebanyak 8.595 lot merupakan transaksi yang terjadi sepanjang perdagangan 1 Juni hingga 10 Juni 2024. 

Namun begitu, ia mengakui bahwa partisipasi anggota masih terbilang kecil. Saat ini bursa CPO memiliki 49 anggota, dari sana, hanya 7-8 anggota yang aktif dalam transaksi.

Adapun untuk pasar fisik, ICDX baru melakukan sekali pada awal. Perdagangan perdana adalah CPO lokal penyerahan Dumai dengan sertifikat ISPO (CPOLDI) sebanyak 100 ton, dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2023 dengan harga match melalui mekanisme dutch auction yang menyentuh angka Rp 11.305 per Kg.

Baca Juga: IEA Prediksi Permintaan Minyak akan Mencapai Puncak Pada Tahun 2029

Untuk mendorong transaksi di pasar fisik, Nursalam menyebut telah melakukan sejumlah pendekatan kepada beberapa stakeholder. "Mereka sedang mempersiapkan diri di fisiknya," sebutnya.

Board Member ICDX Group Megain Widjaja menilai sejauh ini perkembangan bursa CPO masih sesuai jalur. Hanya saja, memang perlu insentif yang lebih guna menggairahkan pasar.

"Supaya pelaku pasar masuk secara sukarela dan meramaikan pasar," sambungnya.

Menurutnya, saat ini keuntungan untuk masuk ke bursa CPO masih minim. "Jika ada insentif seperti PPn transaksi 0, atau PPh transaksi di bursa mendapat perlakukan spesial dari 22% ke 17%, itu pasti ramai," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×