kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

Per September, produksi CPO AALI 777.210 ton


Minggu, 24 Oktober 2010 / 15:08 WIB
Per September, produksi CPO AALI 777.210 ton
ILUSTRASI. ilustrasi dana desa


Reporter: Amailia Putri Hasniawati |

BOGOR. Pada sembilan bulan pertama 2010, produksi minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) AALI mencapai 777.210 ton. AALI menargetkan produksi CPO tahun ini minimal sama dengan tahun lalu sekitar 1,08 juta ton; begitu pula penjualan yang berkisar 1,05 juta ton.

Wakil Presiden Direktur AALI Tonny Hermawan mengungkapkan, biasanya produksi semester II membaik. Dengan meningkatnya produksi, maka tingkat penjualan juga iktu naik. "Penjualan linier dengan produksi, kita harapkan target akhir tahun bisa tercapai,ujarnya di sela pembukaan 'Jelajahi Dunia Astra' di Cileungsi, Bogor, Sabtu (23/10).

Per September 2010, penjualan CPO AALI mencapai 761.919 ton. Sebanyak 639.456 ton dijual di dalam negeri dan sisanya untuk keperluan ekspor. Namun, secara tahunan (yoy) masih turun namun tipis yaitu sebesar 0,8%.

Kendati demikian, AALI ketiban untung lantaran harga rata-rata CPO dunia beberapa waktu belakangan kian menjualang. Harga CPO dunia saat ini menyentuh level di atas US$ 1.000 ton. Padahal sebelumnya, harganya di kisaran US$ 600 hingga US$ 700 per ton.

Per September 2010, harga rata-rata CPO yang dijual oleh salah satu pemain sawit terbesar ini sebesar Rp 6.677 per kg. Di periode yang sama tahun lalu harga rata-ratanya sekitar Rp 6.336 per kg, berarti mengalami kenaikan sekitar 5,4%.

Tonny mengestimasi, harga rata-rata CPO dunia sepanjang tahun 2010 akan berada di kisaran US$ 700 per ton, atau naik sekitar 16% dari tahun lalu yang sekitar US$ 600 per ton.

"Walaupun volume produksi sama, tetapi harga yang leibih baik akan lebih menguntungkan kami," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×