kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Per Juli 2024, Kontrak Baru ADHI Tembus Rp 12 Triliun


Rabu, 28 Agustus 2024 / 16:37 WIB
Per Juli 2024, Kontrak Baru ADHI Tembus Rp 12 Triliun
ILUSTRASI. Direktur Utama PT Adhi Karya (persero) Tbk (ADHI) Entus Asnawi Mukhson memberikan keterangan pers usai Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) ADHI Tahun Buku 2023 di ADHI Tower, Jakarta, Senin (01/04). RUPST menyetujui rencana penerbitan penawaran umum berkelanjutan Obligasi ADHI untuk Meningkatkan Pertumbuhan Bisnis yang Berkelanjutan. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/02/04/2024


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 12 triliun hingga bulan Juli 2024. Perolehan ini meningkat dibandingkan raihan nilai kontrak baru per Juni 2024 yang sebesar Rp 9,4 triliun.

Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson mengatakan, mayoritas nilai kontrak itu berasal dari segmen engineering dan construction dengan porsi 90%. Lalu diikuti, segmen property dan hospitality 4%, segmen manufacture 4%, dan segmen investment 2%.

Dari raihan tersebut, proyek dengan nilai terbesar adalah proyek Sarana dan Prasarana Tambak Udang Sumbawa KKP RI yang sebesar Rp 3,2 triliun. Diikuti proyek Istana Wakil Presiden Rp 1,3 triliun, proyek EPCC Jetty & Propylene Storage Tank Rp 700 miliar, proyek Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 Rp 500 miliar, dan proyek Gedung Otorita IKN Rp 300 miliar.

Baca Juga: Andalkan Proyek Tol, Adhi Karya (ADHI) Raup Laba Rp 13,8 Miliar

“Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami dalam memperkuat posisi di sektor konstruksi nasional, meskipun masih ada tantangan ekonomi global,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (28/8).

Jika dilihat dari sumber pendanaan, sebesar 36% kontrak berasal dari pemerintah. Lalu, sebesar 27% berasal dari pinjaman, 19% dari swasta dan lainnya, serta 18% dari BUMN dan BUMD.

Sementara, jika dilihat dari tipe pekerjaan, sebesar 50% adalah proyek gedung. lalu, sebesar 29% adalah proyek sumber daya alam (SDA), 13% proyek lainnya, dan 9% proyek jalan. Per Juli 2024, ADHI memiliki 111 proyek aktif dan 48 proyek strategis nasional (PSN).

“Proyek-proyek besar yang ditargetkan selesai tahun ini hingga tahun 2025 akan berkontribusi pada pendapatan,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×