Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya (Persero) Tbk (ADHI) mencatatkan raihan nilai kontrak baru sebesar Rp 12 triliun hingga bulan Juli 2024. Perolehan ini meningkat dibandingkan raihan nilai kontrak baru per Juni 2024 yang sebesar Rp 9,4 triliun.
Direktur Utama ADHI, Entus Asnawi Mukhson mengatakan, mayoritas nilai kontrak itu berasal dari segmen engineering dan construction dengan porsi 90%. Lalu diikuti, segmen property dan hospitality 4%, segmen manufacture 4%, dan segmen investment 2%.
Dari raihan tersebut, proyek dengan nilai terbesar adalah proyek Sarana dan Prasarana Tambak Udang Sumbawa KKP RI yang sebesar Rp 3,2 triliun. Diikuti proyek Istana Wakil Presiden Rp 1,3 triliun, proyek EPCC Jetty & Propylene Storage Tank Rp 700 miliar, proyek Jembatan Pulau Balang Bentang Pendek Fase 2 Rp 500 miliar, dan proyek Gedung Otorita IKN Rp 300 miliar.
Baca Juga: Andalkan Proyek Tol, Adhi Karya (ADHI) Raup Laba Rp 13,8 Miliar
“Pencapaian ini mencerminkan komitmen kami dalam memperkuat posisi di sektor konstruksi nasional, meskipun masih ada tantangan ekonomi global,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (28/8).
Jika dilihat dari sumber pendanaan, sebesar 36% kontrak berasal dari pemerintah. Lalu, sebesar 27% berasal dari pinjaman, 19% dari swasta dan lainnya, serta 18% dari BUMN dan BUMD.
Sementara, jika dilihat dari tipe pekerjaan, sebesar 50% adalah proyek gedung. lalu, sebesar 29% adalah proyek sumber daya alam (SDA), 13% proyek lainnya, dan 9% proyek jalan. Per Juli 2024, ADHI memiliki 111 proyek aktif dan 48 proyek strategis nasional (PSN).
“Proyek-proyek besar yang ditargetkan selesai tahun ini hingga tahun 2025 akan berkontribusi pada pendapatan,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News