Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Penjualan otomotif PT Astra International Tbk (ASII) masih bisa naik sepanjang delapan bulan di tahun ini. Sampai Agustus 2013, penjualan mobil ASII mencapai 417.407 unit, tumbuh 6% ketimbang periode sama tahun lalu sebanyak 395.299 unit.
Selama Agustus 2013, ASII menjual 38.776 unit mobil. Angka ini menurun 2% dibandingkan Agustus 2012. Sementara, jika dibandingkan Juli 2013, penjualan mobil Agustus turun 33%.
Pertumbuhan penjualan mobil ASII juga lebih lambat dari penjualan industri. Pada periode Januari-Agustus 2013, penjualan mobil industri tumbuh 11% menjadi 792.361 unit. Tapi, ASII tetap menguasai pangsa pasar mobil sebesar 53%.
Penjualan mobil merek Toyota masih naik 5,55% secara. Mobil merek Toyota terjual 279.583 unit dan menyumbang 67% dari penjualan ASII hingga Agustus 2013. Sementara, merek Daihatsu berkontribusi 27% terhadap penjualan ASII. Sisanya, dari Isuzu, UD Trucks, dan Peugeot.
Sementara, penjualan motor ASII justru lebih tinggi dari pertumbuhan industri. Per Agustus 2013, penjualan motor secara industri hanya tumbuh 9%. Adapun, penjualan motor ASII naik 14%. Selama Januari-Agustus 2013, ASII melego 3,074 juta unit motor. Di segmen kendaraan roda dua ini, ASII menguasai pangsa pasar hingga 60%.
Analis Credit Suisse, Teddy Oetomo dalam risetnya memperkirakan, penjualan mobil ASII akan mencapai 740.582 unit di tahun ini. Angka tersebut tumbuh 22,3% ketimbang tahun lalu.
Penjualan mobil murah ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC) bakal mendongkrak penjualan ASII di tahun ini. ASII menargetkan bisa menjual Daihatsu Ayla sebanyak 3.000 unit-4.000 unit per bulan. Sementara, Toyota Agya bisa dijual hingga 2.000-5.000 unit per bulan. Sampai akhir 2013, target penjualan Agya bisa 15.000 unit dan Ayla 16.000 unit.
Teddy memperkirakan, pendapatan ASII tahun ini bisa naik 12,29% menjadi Rp 211,164 triliun. Sementara, laba bersih akan tumbuh 24,51% menjadi Rp 24,176 triliun. Teddy merekomendasikan, outperform saham ASII dengan target Rp 9.000 mencerminkan PER sebesar 15,1 kali.
Harga ASII, Selasa (17/9), ditutup melemah 2,17% di Rp 6.750.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News