kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Penyokong emiten sektor logam bergantung pada prospek kenaikan harga nikel & tembaga


Senin, 19 April 2021 / 07:00 WIB
Penyokong emiten sektor logam bergantung pada prospek kenaikan harga nikel & tembaga


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Meilki memproyeksikan harga tembaga tetap lanjut menguat di tahun ini. Dukungan penguatan harga berasal dari konsumsi tembaga di China yang banyak dibutuhkan untuk proyek infrastruktur green energy. Meilki memproyeksikan rata-rata harga nikel tahun ini berada di US$ 17.000 per ton.

Sementara, harga rata-rata tembaga di tahun ini berada di US$ 9.000 per ton. Proyeksi harga tersebut cenderung stabil dari posisi harga tembaga yang berada di US$ 9.211 per ton akhir pekan lalu. 

Meilki memproyeksikan harga emas akan cenderung menurun. Penyebabnya, aktivitas bisnis dan ekonomi mulai membaik dan bisa menyeret turun harga emas. "Emas sulit mendapatkan arus masuk yang berkelanjutan, proyeksi harga emas rata-rata di US$ 1.800 per ons troi di tahun ini," kata Meilki. 

Di antara emiten sektor logam, Meilki melihat MDKA dan ANTM masih menarik untuk dikoleksi di tahun ini. "Potensi kenaikan laba bersih MDKA sebesar 11% year on year (yoy) sedangkan ANTAM berpotensi tumbuh 22% yoy," kata Meilki, Jumat (16/4). 

Baca Juga: Harga Timah, Tembaga dan Nikel Saat Ini Dinilai Sudah Kemahalan

Potensi pertumbuhan laba tersebut ditopang dari rata-rata harga jual yang lebih tinggi di 2021. Meilki merekomendasikan beli MDKA dengan target harga Rp 3.000 per saham. Meilki juga merekomendasikan beli ANTM di target harga Rp 2.800 per saham. 

Dessy juga optimistis harga komoditas logam akan kembali naik di tahun ini karena permintaan yang masih kuat. Dia cenderung memilih ANTM sebagai emiten yang ia jagokan dari sektor logam.

Menurut Dessy, ANTM memiliki potensi penguatan kinerja dari kenaikan harga nikel dan emas. Selain itu, fokus hilirisasi smelter dan baterai listrik dapat menjadi faktor pendorong fundamental ANTM dalam jangka panjang. Dessy merekomendasikan beli ANTM di target harga Rp 3.230.

Baca Juga: Berjatuhan dari level tertinggi, begini pergerakan harga nikel, timah, dan tembaga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×