kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.958   -95,00   -0,56%
  • IDX 5.976   -19,71   -0,33%
  • KOMPAS100 846   -0,80   -0,09%
  • LQ45 671   3,13   0,47%
  • ISSI 186   -0,55   -0,29%
  • IDX30 354   1,55   0,44%
  • IDXHIDIV20 432   5,16   1,21%
  • IDX80 96   0,17   0,18%
  • IDXV30 102   -0,24   -0,24%
  • IDXQ30 118   1,55   1,33%

Penyebab kinerja pasar keuangan di kuartal II-2021 berpotensi membaik


Kamis, 25 Maret 2021 / 21:52 WIB
Penyebab kinerja pasar keuangan di kuartal II-2021 berpotensi membaik
ILUSTRASI. Kinerja pasar keuangan di kuartal II-2021 berpotensi membaik di tengah sentimen yield US Treasury


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Noverius Laoli

Namun, Head of Fixed Income Bank BNI Fayadri memproyeksikan di kuartal II-2021 kondisi pasar keuangan tidak jauh berbeda dengan saat ini. Pasar obligasi masih akan dipengaruhi pergerakan US Treasury. Sedangkan, pasar saham dapat menjadi alternatif investasi yang menarik bagi investor seiring dengan pemulihan ekonomi yang terus diusahakan pemerintah. 

Fayadri menyarankan bagi investor agresif yang risk taker bisa mencermati emiten yang bisnisnya tetap menunjukkan kinerja positif di tengah pandemi. Sektor-sektor yang mulai pulih seiring pemulihan ekonomi juga menarik. 

Baca Juga: Harga emas mengabaikan dolar AS setelah pernyataan Powell

Selain itu, tingginya fluktuasi di pasar forex seiring penguatan nilai tukar dollar AS terhadap berbagai mata uang juga bisa memberikan cuan bagi investor yang memiliki nyali tinggi. 

Sementara, bagi investor moderat investasi reksadana pendapatan tetap masih bisa dijadikan pilihan. Potensi keuntungan di instrumen ini masih lebih tinggi dari tingkat inflasi dan deposito. "Investasi dalam bentuk ORI atau sukuk ritel bisa dijadikan sebagai pilihan," kata Fayadri. 

Sedangkan, untuk investor konservatif, deposito dan reksadana pasar uang masih menjadi pilihan yang tepat. Namun, perlu diwaspadai juga penawaran bunga deposito yang jauh di atas rata-rata pasar.

Selanjutnya: Menkeu Sri Mulyani Indrawati bicara soal risiko taper tantrum

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×