kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Penutupan PLTN turut dongkrak batubara


Senin, 24 Oktober 2016 / 20:20 WIB
Penutupan PLTN turut dongkrak batubara


Reporter: Petrus Sian Edvansa | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Batubara cenderung menguat dalam beberapa hari terakhir. Analis memperkirakan penguatan itu akan terus berlanjut. Permintaan yang meningkat menjelang musim dingin menjadi katalisnya.

Penutupan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) di Prancis dan konversi sumber energi yang tidak akan terjadi dalam waktu dekat juga membuat harganya semakin membara.

Mengutip Bloomberg, Jumat (21/10) harga batubara kontrak pengiriman Desember 2016 di ICE Future Exchange mampu mendaki sebesar 3,59% ke level US$ 93,75 per metrik ton setelah pada penutupan hari sebelumnya ditutup di level US$ 90,50 per metrik ton.

Sedangkan bila dihitung selama sepekan, harga batu bara melonjak lebih jauh lagi sebesar 7,39% setelah pada Jumat (14/10) ditutup di level US$ 87.30

Analis Asia Tradepoint Futures Deddy Yusuf Siregar melihat, harga batubara cenderung meningkat salah satunya dikarenakan adanya penutupan PLTN di Prancis untuk sementara waktu. "Karena penutupan ini, permintaan batubara Prancis sebagai sumber energi alternatif meningkat, dan mampu mendongkrak harga," kata Deddy.

Deddy bilang, di saat impor China yang menurun, kebutuhan batubara global untuk bahan bakar pembangkit listrik memang masih sangat besar, paling tidak sampai tahun 2020 nanti. Maklum, proyeksinya memang pada 2020 akan banyak konversi dari batubara ke gas alam.

"Untuk beberapa tahun ke depan, permintaan akan tetap tinggi. Alih teknologi memerlukan waktu dan biaya yang tidak sedikit," kata dia memproyeksi.

Belum lagi, adanya rencana dari pemerintah China untuk melonggarkan produksi di daerah yang angka output batubaranya rendah untuk dapat memenuhi pasokan global yang meningkat.

Menurut rilis dari Komisi Nasional Pembangunan dan Reformasi, tambang-tambang batubara yang sedang dalam masa renovasi juga rencananya akan dipercepat pengerjaannya. "Apabila China menambah output, artinya memang kebutuhan sedang tinggi," tutup Deddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×