Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Pergerakan rupiah menguat tipis pada perdagangan, Selasa (2/4). Di pasar spot, USD/IDR stagnan di level 9.739. Kurs tengah dollar Amerika Serikat (AS) di Bank Indonesia juga hanya melemah tipis menjadi 9.737.
Analis Monex Investindo Futures, Daru Wibisono menilai, meski rupiah menguat tipis, masih ada kecenderungan koreksi karena tiga faktor. Pertama, melemahnya euro yang juga menekan rupiah. Kedua, situasi global masih belum kondusif. Ketiga, pesimisme investor terhadap angka pertumbuhan ekonomi dunia.
Faktor terakhir ini merupakan sentimen dominan bagi lesunya rupiah. "Data manufaktur AS dan China menunjukkan perlambatan. Tingkat kewaspadaan investor kembali meningkat," tutur Daru.
Menurutnya, indeks manufaktur di AS dan China merupakan cerminan pertumbuhan ekonomi dunia. Melambatnya pertumbuhan ekonomi mengakibatnya penurunan permintaan, sehingga konsumsi ikut melambat.
Hari ini, rupiah masih akan bergerak dalam kisaran lemah. Faktor domestik turut membawa sentimen negatif. Analis pasar uang, Wahyu Tribowo Laksono bilang, pelemahan rupiah disebabkan data fundamental Indonesia kurang baik sepanjang kuartal I-2013. Data seperti defisit neraca perdagangan, neraca berjalan, dan tingkat inflasi 0,63% bulan Maret menyebabkan rupiah terkulai.
Wahyu memprediksi pergerakan USD/IDR hari ini antara 9.710-9.750. Daru meramal, USD/IDR berkisar 9.700-9.750.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News