Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan semen PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) mulai pulih. INTP mencatatkan volume penjualan sebesar 1.6 juta ton semen pada periode September 2020. Adapun realisasi penjualan di September 2020 merupakan salah satu bulan dengan volume penjualan tertinggi di tahun ini.
Antonius Marcos, Sekretaris Perusahaan Indocement mengatakan INTP, kendati begitu, sepanjang periode sembilan bulan pertama 2020, total volume penjualan INTP masih minus 7% secara tahunan, yakni sebesar hampir 12 juta ton.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin mencatat, setelah penjualan pada kuartal kedua melambat (3,3 juta ton, -9,5% YoY), volume penjualan semen domestik INTP pada kuartal ketiga akhirnya mengalami kenaikan menjadi sekitar 4,6 juta ton, naik 39,1% secara kuartalan namun masih terkoreksi 6,7% secara tahunan.
Mimi mencatat, pada periode Juli, Agustus, dan September 2020, INTP mengalami tren pertumbuhan penjualan yang positif secara bulanan. Mimi meyakini, pertumbuhan bulanan yang positif menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi memang mengalami pemulihan.
Baca Juga: Analis Danareksa rekomendasikan beli saham INTP, ini penjelasannya
Mirae Asset Sekuritas memperkirakan bahwa hasil kinerja keuangan INTP pada kuartal ketiga akan membaik dari realisasi kinerja di kuartal kedua yang memang terpuruk. Hanya saja, kinerja INTP akan cenderung menurun bila dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.
Mimi mempertahankan perkiraan kinerja INTP tahun ini, dengan estimasi pendapatan dan laba bersih INTP di akhir tahun masing-masing mencapai sekitar Rp 14,7 triliun (-7.7% YoY) dan Rp 1,5 triliun (-20.1% YoY).
“Kami meyakini bahwa kinerja keuangan setahun penuh yang berpotensi melesu telah diperhitungkan oleh para investor. Namun demikian, pertumbuhan volume bulanan yang positif di kuartal ketiga 2020 dinilai cukup menggembirakan,” tulis Mimi dalam riset, Rabu (21/10).
Mimi juga meyakini prospek INTP masih cukup cerah di tahun depan. Kegiatan ekonomi yang lebih baik tahun depan dinilai dapat mendukung pemulihan sektor properti. Oleh karena itu, Mirae Asset Sekuritas mengantisipasi adanya rebound volume penjualan semen untuk tahun depan.
Baca Juga: 9 Hari saham Saham Indocement (INTP) reli , cermati PER dan PBV-nya
Menurut rancangan anggaran penerimaan dan belanja negara (RAPBN) 2021, anggaran infrastruktur untuk tahun 2021 sebesar Rp 414,0 triliun yang jauh lebih tinggi dari tahun ini (outlook 2020 berada di angka Rp 281,1 triliun).
Naiknya anggaran untuk infrastruktur menyiratkan bahwa pemerintah akan mempercepat proyek infrastruktur tahun depan untuk menebus lambatnya realisasi proyek tahun ini.
Dengan anggaran infrastruktur yang lebih tinggi dan potensi pulihnya kegiatan ekonomi tahun depan, Mimi memperkirakan kinerja keuangan INTP akan meningkat tahun depan.
Mirae Asset Sekuritas bahkan memperkirakan pendapatan dan laba bersih INTP untuk tahun penuh (full year) 2021 masing-masing akan mencapai Rp 15,7 triliun ( 6,8% YoY) dan Rp 1,9 triliun (27.6% YoY).
Baca Juga: IHSG masih konsolidasi, simak rekomendasi saham untuk hari ini Jumat (23/10)
Salah satu daya tarik konstituen Indeks Kompas100 ini adalah posisi neraca bersih dan posisi kas bersih yang kuat sehingga INTP dinilai lebih tangguh dalam situasi yang tidak menentu seperti sekarang.
Dus, Mirae Asset Sekuritas mempertahankan rekomendasi trading buy saham INTP dengan target harga Rp 13.600.
Pada akhir perdagangan Jumat (23/10), saham INTP ditutup melemah 0,40% ke level Rp 12.400.
Selanjutnya: Simak sejumlah sentimen yang akan menyetir IHSG pada perdagangan Jumat (23/10)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News