Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merosotnya angka penjualan eceran Inggris sempat membebani pergerakan mata uang poundsterling. Meski demikian, GBP disinyalir masih mampu mengungguli dollar AS karena didukung rencana kebijakan moneter Bank of England (BoE).
Mengutip Bloomberg, pada Kamis (19/4) pukul 19.40 WIB, pasangan mata uang GBP/USD tercatat naik 0,19% ke level 1,4230.
Biro Statistik Nasional Inggris melaporkan, angka penjualan eceran bulan Maret melemah dari 0,8% menjadi -1,2%. Penurunan ini jauh di bawah perkiraan yang semula diproyeksikan hanya akan terkoreksi -0,5%.
“Penjualan eceran yang memburuk ini menjadi sentimen negatif, tetapi koreksinya kemungkinan terbatas,” ujar Wahyu Tribowo Laksono, analis PT Central Capital Futures Futures kepada Kontan.co.id, Kamis (19/4).
Menurutnya, bagaimana pun saat ini GBP masih tetap diuntungkan dari rencana BoE untuk menaikkan suku bunga acuan pada Mei mendatang. Apalagi, belakangan kekhawatiran pasar terhadap efek buruk proses keluarnya Inggris dari Uni Eropa atau Brexit juga mulai mereda.
Sementara, dari Amerika Serikat (AS) pergerakan dollar AS juga masih tertahan. Meski beberapa data ekonomi negeri Paman Sam dirilis positif, tetapi hal itu masih belum cukup kuat untuk menyokong indeks dollar AS. Indeks masih bergerak mendatar.
"Secara fundamental pasangan GBP/USD masih cukup positif," kata Wahyu.
Secara teknikal, harga saat ini bergerak di bawah garis moving average (MA) 50, MA 100 dan MA 200, yang mengindikasikan pelemahan. Namun, indikator moving average convergence divergence (MACD) masih memberi sinyal penguatan di area positif. Kemudian indikator relative strength index (RSI) berada di level 55,32 dan indikator stochastic di level 63,02.
Rekomendasi : Sell
Support : 1,4060 – 1,4000 – 1,3940
Resistance : 1,4270 – 1,4320 – 1,4400
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News