kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Otomotif Bertumbuh, Begini Prospek dan Saham Pilihan Samuel Sekuritas


Rabu, 16 November 2022 / 18:45 WIB
Penjualan Otomotif Bertumbuh, Begini Prospek dan Saham Pilihan Samuel Sekuritas
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan proses produksi komponen otomotif pada pabrik PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (20/9/2022). (KONTAN/Baihaki)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan otomotif nasional kembali mencatatkan kinerja positif di bulan Oktober 2022.

Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia mengatakan, untuk roda dua (2W) penjualannya stabil sebanyak 537.587 unit atau tumbuh 20,9% secara tahunan alias year on year (YoY) dan 4.5% secara bulanan atau month on month (MoM). Sebelumnya, penjualan 2W sempat menurun di kuartal II 2022 akibat masalah suplai semikonduktor.

Hal tersebut mendorong penjualan 2W secara nasional selama 10 bulan ini mencapai 4,15 juta unit. Angka tersebut sejalan dengan ekspektasinya mencapai 79% proyeksi sepanjang 2022. Penjualan roda empat (4W) nasional juga mencatatkan pertumbuhan kinerja. Penjualan mencapai 93.197 unit di bulan Oktober 2022 atau tumbuh 23,3% YoY, tetapi turun 6,8% MoM.

Sedangkan, penjualan hingga Oktober 2022 mencapai 851.413 unit atau tumbuh 21,1% YoY. Capaian tersebut di atas perkiraannya lantaran mencapai 89,6% proyeksi sepanjang 2022.

Baca Juga: Harga Batubara Masih Hot, Cek Rekomendasi Saham Indo Tambangraya (ITMG) Berikut Ini

Terkait market share, PT Astra International Tbk (ASII) kembali menjabat sebagai pemimpin pasar. 

"Pangsa pasar 4W sebesar 55% dengan brand utama Toyota dan Daihatsu dan 2W di atas 70% dengan brand utama Honda," tulisnya dalam riset, Selasa (15/11).

Perlu dicatat, penjualan Hyundai juga melonjak signifikan di sepanjang tahun ini mencapai 28 ribu unit, naik 8 kali lipat dibanding sepanjang tahun 2021 yang hanya mencapai sekitar 3.100 unit. Hal tersebut meningkatkan market share-nya menjadi 3,3%, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu yang hanya kurang dari 1%.

Pihaknya optimis industri otomotif nasional akan terus bertumbuh hingga akhir tahun ini. Ini sejalan dengan proyeksi AISI, yakni target penjualan 2W sepanjang tahun ini sebesar 5,1 juta hingga 5,4 juta unit dan Gaikindo target penjualan 4W di 2022 sebanyak 950.000 unit, direvisi naik dari 900.000 unit.

Pebe menilai inovasi produk baru juga akan turut mendorong pertumbuhan industri otomotif, diantaranya melalui produk EV dan hybrid, seperti Toyota Innova Zenix dan Toyota BZ4X untuk 4W. 

Sementara untuk 2W, Samuel Sekuritas melihat telah ada beberapa perusahaan lokal yang memproduksi 2W EV, di antaranya Alva dari Indika Energy, Volta dari NFCX, dan Gesits dari WIKA, serta brand lainnya seiring dengan target pemerintah untuk memproduksi 2 juta unit sepeda motor pada 2025.

Pemerintah juga telah mengambil beberapa aksi untuk mempercepat tercapainya target tersebut di antaranya melalui INPRES 7/2022 yang menekankan implementasi kendaraan bermotor listrik berbasis baterai sebagai kendaraan dinas pemerintah, serta upaya pemberian subsidi biaya konversi motor listrik.

Dengan begitu, Pebe mempertahankan rekomendasi buy untuk ASII dengan target harga Rp 7.500 dan DRMA dengan target harga Rp 830. 

Baca Juga: Simak Prospek Saham Emiten BUMN Usai Rilis Laporan Keuangan Kuartal III-2022

"Ini seiring dengan prospek industri otomotif dan beberapa strategi yang akan diimplementasikan oleh kedua emiten," sebutnya.

ASII menargetkan untuk merilis 2 model 2W EV di 2024-2025 dan juga akan melakukan lokalisasi produk hybrid di akhir tahun ini. Selain itu, DRMA juga akan masuk ke industri EV melalui lokalisasi komponen serta charging station.

Di tambah lagi, katanya, DRMA berencana untuk mengoperasikan pabrik baru di tahun depan untuk memproduksi komponen 4W bagi dua market leader di industri 4W nasional. 

"Namun, perlu diperhatikan, pertumbuhan kinerja ASII di tahun depan mungkin akan sedikit melambat dikarenakan penurunan harga batu bara yang melemahkan segmen HEMCE (UNTR)," imbuhnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×