kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan ORI019 tembus 33% dalam sepekan, Bareksa: Capaian bisa di atas ORI18


Minggu, 31 Januari 2021 / 20:56 WIB
Penjualan ORI019 tembus 33% dalam sepekan, Bareksa: Capaian bisa di atas ORI18


Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Baru seminggu dirilis, penjualan Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI019 ke investor ritel sudah sekitar Rp 3,3 triliun atau mencapai 33,22% dari target penjualan yang dipatok pemerintah sebesar Rp 10 triliun. 

"(Capaian) Bagus sekali, jauh lebih tinggi dari sebelum-sebelumnya," kata CEO Bareksa Karaniya Dharmasaputra kepada Kontan.co.id, Minggu (31/1). 

Berbagai strategi juga gencar dilakukan Bareksa selama masa penawaran ORI019, termasuk melakukan edukasi berkelanjutan dan mendorong pemasaran secara digital. Tidak lupa pula untuk menekankan bahwa ORI019 merupakan produk investasi 100% aman karena dijamin sepenuhnya oleh pemerintah, dan memiliki return jauh lebih tinggi dibandingkan deposito. 

"Ini sekaligus juga membantu negara untuk mendorong pembangunan," tambahnya. 

Chief Research and Business Development Officer Bareksa Ni Putu Kurniasari menambahkan, penjualan ORI019 di Bareksa ikut naik dibanding sebelumnya. 

"Naik tiga kali lipat dibandingkan dengan dua seri sebelumnya," jelas Putu.

Baca Juga: Penjualan ORI019 dinilai akan lewati target yang dipatok sebesar Rp 10 triliun

Menurutnya, kenaikan penjualan ORI19 turut didukung tingginya minat masyarakat akan produk Surat Berharga Negara (SBN). 

Disusul, adanya beberapa obligasi yang sudah jatuh tempo di akhir tahun lalu, sehingga mendorong investor untuk reinvestasi dan salah satunya di ORI019.

"Kenaikan juga ditopang oleh investor lama dan investor baru. Paling banyak milenial dari sisi pertumbuhan investor, sedangkan dana (nominal) didominasi investor lama lantaran sudah pernah merasakan manfaatnya, sehingga menambah investasinya," tambahnya.

Selain itu, Putu menekankan bahwa produk ORI019 masih jadi pilihan menarik bagi investor retail lantaran dilihat dari sisi keamanannya yang dijamin oleh pemerintah. Ditambah lagi, imbal hasil yang ditawarkan masih lebih baik dibandingkan deposito.

Putu juga optimistis bahwa penjualan ORI019 yang tawarkan imbal hasil 5,57% tersebut bakal lebih tinggi dibandingkan penjualan ORI sebelumnya. Sekedar mengingatkan, pada lelang ORI18 sebelumnya pemerintah menetapkan hasil penjualan mencapai Rp 12,97 triliun atau di atas target Rp 10 triliun.

Head of Economics Research Pefindo Fikri C Permana memprediksi penjualan ORI019 kemungkinan moderat atau tidak jauh berbeda dari capaian ORI018. Alasannya, belum ada momentum kuat yang bisa mendorong perburuan signifikan pada salah satu SBN tersebut. 

"Agak moderat atau relatif akan sama dengan sebelumnya, karena enggak ada momentum tambahan untuk pendapatan masyarakat," kata Fikri, Minggu (31/1).

Membandingkan dengan penawaran ORI sebelumnya yang dirilis Juni dan Desember, Fikri menekankan bahwa di saat yang sama di bulan-bulan tersebut masyarakat memiliki tambahan pendapatan. 

Baca Juga: Berinvestasi sekaligus berkontribusi untuk negeri melalui ORI019

Umumnya, masyarakat akan mendapatkan Tunjangan Hari Raya (THR), bonus hingga pembagian dividen, yang turut menopang kenaikan permintaan ORI.

"Tapi, dengan awarness masyarakat terhadap instrumen investasi dalam negeri, saya rasa itu bisa menjadi alasan untuk investor retail tetap melirik obligasi," tambahnya.

Apalagi, Fikri mengungkapkan dalam beberapa hari terakhir harga saham juga cenderung mengalami tekanan. Alhasil, Fikri memprediksi salah satu alasan penjualan ORI019 sudah menanjak 33% dalam sepekan yakni aksi switching aset investor untuk mengamankan asetnya.

"Dibandingkan deposito, ORI punya yield lebih tinggi dan pajaknya juga lebih rendah," tandasnya.

Selanjutnya: Pemerintah targetkan penjualan ORI019 capai Rp 10 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×