kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Naik tapi Laba Susut, Berikut Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)


Rabu, 14 September 2022 / 04:50 WIB
Penjualan Naik tapi Laba Susut, Berikut Rekomendasi Saham Charoen Pokphand (CPIN)


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -   JAKARTA. Emiten pakan ternak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) membukukan laba bersih Rp 1,22 triliun pada kuartal II-2022. Nilai ini turun 11,1% secara tahunan dan turun 2,9% dari kuartal 1-2022.

Adapun secara kumulatif, CPIN memperoleh laba bersih sebesar Rp 2,42 triliun pada semester 1-2022 atau menyusut 14,48% dari laba bersih pada semester pertama tahun lalu Rp 2,83 triliun.

Padahal dari segi pendapatan terpantau tumbuh, CPIN mencetak pendapatan Rp 14,34 triliun pada kuartal 2-2022 atau meningkat 9,8% secara tahunan atau year on year (yoy) dan meningkat 0,3% secara kuartalan.

Jika ditotal, pada semester 1-2022 CPIN memperoleh pendapatan senilai Rp 28,64 triliun atau naik 12,44% dari pendapatan pada periode yang sama tahun lalu Rp 25,47 triliun.

Baca Juga: Pendapatan Naik, Laba Charoen Pokphan (CPIN) Malah Turun 14,48% pada Semester I

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Emma A. Fauni mengatakan, CPIN membukukan pendapatan positif baik secara kuartalan dan tahunan terdorong oleh segmen ayam pedaging.

Jika dirinci, pendapatan dari ayam pedaging menyumbang Rp 16,31 triliun pada semester 1-2022 atau meningkat 26,82% yoy, kemudian penjualan dari penjualan ayam olahan menyumbang Rp 4,13 triliun atau naik 22,26%yoy.

 

Sementara pendapatan dari segmen lain terpantau menurun. Pendapatan dari segmen pakan berkontribusi Rp 6,67 triliun, penjualan anak ayam usia sehari Rp 808,47 miliar, dan pendapatan lain-lain Rp 72,20 miliar.

Baca Juga: Menilik Upaya Emiten Mengantisipasi Rugi Kurs yang Bisa Memangkas Laba

Menurut Emma, kenaikan segmen ayam pedaging terdorong oleh rata-rata harga jual atau average selling price (ASP) di kuartal 2-2022. Sehingga margin dari segmen ayam pedaging juga meningkat menjadi 4,3%, ini lebih tinggi dari posisi kuartal pertama tahun ini 0,0% dan periode yang sama tahun lalu 0,8%.

Hingga tutup tahun ini, Emma percaya CPIN mampu melanjutkan pertumbuhan kinerja. Dalam hitungannya, CPIN berpotensi memperolah pendapatan senilai Rp 54,31 triliun pada 2022 dan senilai Rp 61,49 triliun pada tahun 2023.

Selanjutnya, Emma memprediksi laba bersih CPIN akan mencapai Rp 4 triliun pada tahun 2022 dan Rp 4,49 triliun pada tahun depan.

"Kami berharap kinerja CPIN masih akan terus bertahan, didukung oleh prospek segmen broiler yang baik, serta stabilnya harga broiler," ungkapnya dalam riset yang dirilis pada 8 Agustus 2022 yang lalu.

Emma memertahankan rekomendasi hold saham CPIN dan mengerek target harganya menjadi Rp 6.100 per saham dari sebelumnya Rp 5.700 per saham. Adapun sejumlah tantangan untuk CPIN ke depannya ada potensi penurunan harga broiler, kenaikan harga bahan baku, dan biaya logistik yang lebih tinggi.

Di lain sisi, Analis DBS Cheria Christi Widjaja mempertahankan rekomendasi beli untuk saham CPIN dengan target harga lebih tinggi yakni Rp 6.800 per saham dari sebelumnya Rp 5.800 per saham. Cheria menilai masih ada ruang untuk perbaikan harga saham CPIN yang didorong oleh kuatnya harga broiler dan pemulihan harga day old chick (DOC).

Baca Juga: KPPU Denda Anak Usaha Charoen Pokphand (CPIN) Rp 10 Miliar

Setelah menguat dalam dua minggu pertama Juli 2022, Cheria melihat harga broiler akan berlanjut pada paruh kedua tahun ini. Hal ini sejalan dengan pembukaan kembali dari sektor industri yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman.

Selain itu, harga bahan baku yang mulai normal juga jadi katalis untuk CPIN. Cheria menambahkan harga komoditas jagung bungki kedelai dan gandum terpantau menurunnya cukup signifikan pada Juli yang lalu. Menurutnya, ini dapat mengerek margin CPIN pada akhir tahun 2022 dan 2023 mendatang.

"Kami memperkirakan margin EBIT CPIN dapat meningkat menjadi 10,8% dan 12,1% pada tahun 2022 dan 2023, ini naik dari posisi pada tahun 2021 sebesar 8,9%," katanya dalam riset yang dirilis 25 Juli 2022 yang lalu.

Sementara itu, Analis Sucor Sekuritas Benyamin Mikael memberikan rekomendasi hold untuk saham CPIN dengan TP di Rp 6.300

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×