kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Mobil Tertekan Sentimen Negatif, Begini Rekomendasi Saham Astra (ASII)


Kamis, 18 April 2024 / 17:18 WIB
Penjualan Mobil Tertekan Sentimen Negatif, Begini Rekomendasi Saham Astra (ASII)


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra International Tbk (ASII) membukukan penjualan mobil yang melandai selama kuartal I-2024. Penurunan ini disebabkan beberapa sentimen negatif, mulai dari pemilu hingga persaingan yang ketat. 

Per Maret 2024, total penjualan mobil Astra mencapai 119.662 unit atau turun 20,22% secara tahunan atau Year on Year (YoY). Padahal per kuartal I-2023, penjualan mobil Astra mencapai 150.006 unit.

Pada periode yang sama, penjualan mobil Low-Cost Green Car (LCGC) Astra mencapai 36.405 unit kendaraan. Ini terkoreksi 8,11% secara tahunan dari penjualan per Maret 2022 yang mencapai 39.620 unit. 

Head of Research Mega Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya mencermati umumnya menjelang momen Ramadan dan Idulfitri penjualan mobil akan meningkat, tetapi penjualan kendaraan roda empat ASII malah turun. 

Baca Juga: Penjualan Mobil Lesu di Kuartal I-2024, Begini Kata Astra International (ASII)

"Ini menunjukkan Astra belum bisa memenangkan persaingan yang sangat ketat. Apalagi secara bulanan pangsa pasar ASII mengalami penurunan," katanya kepada Kontan, Kamis (18/3). 

Adapun penurunan penjualan mobil Astra ini juga sejalan turunnya penjualan secara domestik. Per Maret 2024, total penjualan kendaraan roda empat di Indonesia mencapai 215.069 unit atau turun 23,76% secara tahunan. 

Equity Research Analyst NH Korindo Sekuritas Axell Ebenhaezer menimpali Penurunan ini disebabkan oleh sejumlah faktor termasuk menurunnya daya beli masyarakat dan tingkat suku bunga yang tinggi. 

Sentimen negatif juga datang dari tingkat consumer confidence yang rendah, meningkatnya kompetisi dari penjualan mobil bekas serta adanya gelaran pemilihan presiden (pilpres).

"Terdapat juga faktor regulatory uncertainty, di mana kebijakan pemerintah seputar mobil listrik dan hybrid dapat berubah, yang menahan perkembangan penjualan mobil," jelas Axell. 

Meski begitu, Axell menilai harga saham ASII yang relatif sudah undervalued dengan Price Earning (PE) 22% di bawah rata-rata dua tahun dan dividen yield yang tinggi dapat mendorong kinerja sahamnya. 

 

Adapun NH Korindo Sekuritas menyematkan peringkat netral untuk ASII. Sementara Cheril merekomendasikan hold ASII dengan target harga di Rp 5.400 dan stop loss di Rp 4.900 per saham. 

Hingga akhir perdagangan Kamis (18/4), ASII ditutup melemah 0,49% atau turun 25 poin ke level Rp 5.100 per saham. Sepanjang tahun berjalan ini, ASII sudah terkoreksi 9,73%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×