kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Penjualan Mobil Astra International Diproyeksi Flat, Intip Rekomendasi Saham ASII


Rabu, 15 Februari 2023 / 05:45 WIB
Penjualan Mobil Astra International Diproyeksi Flat, Intip Rekomendasi Saham ASII


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah moncer tahun lalu, penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) diproyeksikan akan melandai tahun ini.

Asal tahu, penjualan mobil ASII tahun lalu mencapai 574.198 unit. Realisasi ini berhasil tumbuh 17,37% dibandingkan dengan realisasi tahun sebelumnya sebanyak 489.209 unit.

Kepala Riset Aldiracita Sekuritas Agus Pramono memperkirakan, penjualan unit kendaraan roda empat ASII tahun ini akan cenderung stagnan, yakni di kisaran 578.000 unit alias hanya tumbuh 0,6% dari tahun lalu. Estimasi ini sejalan dengan proyeksi penjualan mobil nasional yang hanya akan tumbuh single digit.

“Dengan penjualan mobil yang mencapai 1,04 juta tahun lalu, tahun ini mungkin masih bisa tumbuh, tetapi paling hanya single digit saja,” kata Agus kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2).

Baca Juga: Mobil LCGC Diyakini Masih Bakal Dilirik Konsumen, Ini Alasannya

Di sisi lain, kebijakan subsidi kendaraan listrik dinilai belum akan berdampak bagi ASII. Sebab, sejauh ini mobil di bawah naungan ASII belum begitu banyak memiliki produk berbasis listrik. “Malah competitor yang lebih agresif. Tetapi selama infrastruktur stasiun charging (pengisian) masih terbatas, penjualan electric vehicle (EV) juga akan terbatas,” sambung Agus.

Sementara itu, melandainya harga komoditas minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) dan batubara juga akan mempengaruhi kinerja penjualan anak usaha ASII, yakni PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) dan PT United Tractors Tbk (UNTR), yang pada akhirnya akan mempengaruhi pendapatan ASII tahun ini.

Analis Mirae Asset Sekuritas Robertus Yanuar Hardy juga mengamini, kinerja segmen bisnis CPO, alat berat, dan batubara ASII akan menurun dibanding tahun lalu. Hanya saja, Robertus melihat segmen pembiayaan dan asuransi sepeda motor masih akan bertumbuh dengan masif tahun ini, seiring pencapaian tahun lalu yang tergolong basis rendah (low base).

Baca Juga: Astra International (ASII) Perkirakan Penjualan Mobil Relatif Sama Dengan Tahun Lalu

Estimasi Mirae Asset, kemungkinan penjualan mobil tahun ini akan sulit untuk menyamai pertumbuhan kinerja tahun lalu. Perkiraan  ini dengan menimbang faktor sudah tidak adanya insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan suku bunga yang sudah naik lebih tinggi.

Di sisi lain, subsidi mobil listrik belum akan mendorong konsumen kelas menengah untuk lebih agresif melakukan pembelian. Ini karena harga mobil listrik yang masih cukup tinggi dan hanya akan dinikmati oleh kalangan atas saja.

“Proyeksi penjualan mobil ASII tahun ini masih berpeluang tumbuh tipis di rentang 3%-4% secara YoY,” kata Robertus kepada Kontan.co.id, Selasa (14/2).

Baca Juga: Penjualan Mobil Diproyeksi Moderat, Simak Rekomendasi Saham Astra (ASII)

Sembari menunggu kepastian skema subsidi kendaraan listrik, Mirae Asset menyematkan rating netral terhadap sektor otomotif Indonesia. Robertus menyematkan rekomendasi hold saham ASII dengan target harga Rp 5.900.

Sementara Aldiracita Sekuritas menyematkan rekomendasi buy saham ASII dengan target harga Rp 7.500. Pada perdagangan Selasa (14/2), saham ASII ditutup stagnan di level Rp 5.725 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×