Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sepanjang kuartal I tahun 2013 ini, penjualan mobil PT Astra International Tbk (ASII) naik 6,56% dibandingkan periode yang sama tahun 2012. Pada periode tersebut, ASII menjual 154.870 unit mobil dari sebelumnya hanya sebesar 145.326 unit.
Mengutip data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), manajemen ASII bilang, kontribusi utama penjualan mobil bagi emiten Grup Astra itu bersumber dari merek Toyota, selain merek lain yang dijual yakni Daihatsu, Isuzu, UD Trucks dan Peugeot. Penjualan Toyota naik 8,24% menjadi 104.073 dibandingkan periode yang sama tahun 2012.
Alhasil, merek Toyota menyumbang porsi sebesar 67,20% terhadap penjualan total mobil ASII. Daihatsu menempati urutan kedua dengan porsi 27,24%. Penjualan Daihatsu tumbuh 5,23% menjadi 42.197 unit pada kuartal I ini.
Merujuk pada pertumbuhan penjualan mobil di kuartal I-2013, ASII masih merajai penjualan mobil nasional dengan pangsa pasar sebesar 52%.
Tidak hanya pasar mobil, torehan manis juga dibukukan penjualan motor ASII di kuartal I-2013. Lewat merek Honda, sepanjang Januari-Maret 2013 ASII sukses menjual 1,21 juta unit, alias naik 13,66% dari kuartal I-2012. Padahal, pertumbuhan total industri motor sepanjang kuartal I tahun ini hanya sekitar 1,51%.
ASII pun masih mendominasi pasar motor nasional. Pangsa pasar motor Honda tercatat mencapai 62% dari total penjualan sepeda motor nasional.
Terdorong mobil murah
Analis Valbury Securities, Budi Rustanto mengatakan, pertumbuhan penjualan otomotif ASII masih bisa lebih tinggi lagi, terdorong oleh penjualan mobil ramah lingkungan atau low cost and green car (LCGC). Meski, hal ini tentu masih menunggu peraturan pemerintah tentang LCGC. "Kalau nanti peraturannya sudah keluar, penjualan mobil ASII akan melesat tinggi dan menjadi katalis baru," kata Budi. Dia yakin, penjualan mobil tahun ini bisa tumbuh lebih dari 10%.
Budi juga mengatakan, pertumbuhan penjualan motor kali ini tergolong pertumbuhan yang outperform. Hal ini karena ekspansi yang dilakukan ASII dengan menambah beberapa produk baru.
"Pemasaran motor ASII cukup agresif sehingga pertumbuhannya di atas industri yang tengah melambat," jelasnya. Penambahan kapasitas pabrik yang akan dilakukan ASII juga bisa menjadi katalis positif untuk meningkatkan penjualan sepeda motor.
Kata Budi, tahun ini tantangan ASII dari industri otomotif tak terlalu besar. Justru, ASII diprediksi bisa terus meningkatkan pangsa pasar di sektor otomotif. Memang, selama ini kontribusi terbesar untuk pendapatan ASII tetap diperoleh dari divisi otomotif.
Tahun lalu, sektor otomotif menyumbang laba bersih Rp 9,5 triliun, atau naik 15% dari tahun sebelumnya. Sebagai catatan, di tahun 2012, laba bersih ASII naik 9% menjadi Rp 19,4 triliun.
Sementara anak usaha ASII di sektor alat berat, PT United Tractors Tbk diprediksi kinerjanya seret karena merosotnya harga komoditas yang tak kunjung pulih. Budi merekomendasikan beli saham ASII dengan target Rp 9.000 per saham. Jumat (12/4), harga saham ASII naik 1,29% ke Rp 7.650 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News