kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Inocycle Technology Group (INOV) meningkat 4,8% sepanjang 2020


Rabu, 02 Juni 2021 / 09:28 WIB
Penjualan Inocycle Technology Group (INOV) meningkat 4,8% sepanjang 2020
ILUSTRASI. Penjualan Inocycle Technology Group (INOV) meningkat 4,8% sepanjang 2020


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV), emiten yang bergerak di bidang daur ulang sampah botol plastik (PET) menjadi Recycled Polyester Staple Fiber (Re-PSF), berhasil mencatatkan peningkatan penjualan sebesar 4,8% pada tahun 2020.

INOV membukukan penjualan sebesar Rp 518,7 miliar di tahun 2020, bertumbuh sekitar 4,85% dibandingkan penjualan sebesar Rp 494,7 miliar di tahun 2019.

Direktur INOV, Victor Choi, mengungkapkan, meningkatnya penjualan INOV di tahun 2020 didukung oleh meningkatnya kebutuhan konsumen akan produk turunan INOV yaitu peralatan rumah tangga (homeware) dan produk bukan tenunan (non-woven) di masa pandemi Covid-19.

Penjualan produk homeware INOV tercatat naik 99,1% dan produk non-woven tercatat naik 16,2% di tahun 2020.

Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) menyiapkan belanja modal Rp 30 miliar tahun ini

Di sisi lain, dengan adanya pandemi global menyebabkan harga minyak mentah berada pada titik terendah, sehingga menyebabkan persaingan antara harga bijih plastik asli (Virgin PSF) yang merupakan turunan dari minyak mentah dengan harga Re-PSF.

Hal ini berdampak terhadap penurunan margin harga produk Re-PSF INOV dan terefleksi pada menurunnya laba kotor INOV. Selain itu, kerugian dari selisih kurs turun turut berimbas kepada rugi tahun berjalan meskipun INOV masih mencatat laba usaha yang positif.

Sepanjang tahun 2020, sambungnya, INOV berupaya untuk terus mendukung ekosistem ekonomi sirkular dalam mewujudkan pengelolaan sampah plastik berkelanjutan untuk menjadi produk yang bermanfaat.

Salah satunya adalah melalui anak usaha INOV yaitu PT Plasticpay Teknologi Daurulang, yang merupakan sebuah gerakan sosial berbasis platform digital dengan aplikasi bernama PlasticPay. 

Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) akan perluas jaringan produksi ke wilayah Sulawesi

PlasticPay menjaga pasokan sampah botol plastik langsung dari penggunanya dengan menempatkan fasilitas pengumpulan sampah botol plastik, yaitu Mini Collection Point (MCP) di sekitar area komunitas dan residence yang ditujukan agar masyarakat dapat mengumpulkan sampah botol plastik berbasis digital.

Sampah plastik yang dikumpulkan melalui MCP Plasticpay akan menghasilkan reward kepada pengelola berupa Plasticpay Point berdasarkan jumlah botol plastik yang terkumpul. Selanjutnya, Plasticpay Point dapat dikonversi menjadi uang elektronik melalui aplikasi Plasticpay. Kemudian, sampah botol plastik tersebut akan diolah oleh INOV menjadi Re-PSF.

Untuk mengajak lebih banyak masyarakat terlibat dalam pengumpulan sampah botol plastik secara digital, Plasticpay telah melakukan ekspansi dengan memasang lebih banyak MCP serta jangkauan wilayah yang lebih luas.

Baca Juga: Inocycle Technology (INOV) ciptakan produk hasil daur ulang sampah botol plastik

Memasuki Kuartal II-2021, Plasticpay telah menambah jumlah MCP menjadi 276 unit yang tersebar di area Jabodetabek. Melalui upaya ini INOV berharap semakin banyak masyarakat yang peduli akan lingkungan terutama permasalahan sampah plastik, sehingga gerakan circular economy dapat terus diterapkan untuk Indonesia yang lebih hijau.

Selain melalui PlasticPay, INOV juga terus memperkuat rantai pasokan sampah botol plastik melalui penambahan pabrik Re-PSF, pabrik Non-Woven, serta pabrik pencucian botol (washing facility) di wilayah Sulawesi, di mana sebelumnya jaringan produksi INOV hanya terbatas di Pulau Jawa dan Sumatra.

Hal ini bertujuan agar lebih banyak sampah plastik yang bisa dikumpulkan dan diolah kembali oleh INOV untuk menghasilkan produk daur ulang yang bermanfaat.

“Kami berharap dengan adanya berbagai upaya dalam mendukung ekosistem ekonomi sirkular, INOV dapat berperan lebih banyak untuk mengurangi sampah botol plastik di Indonesia," ungkapnya dalam siaran pers, Rabu (2/6).

Seiring dengan minat masyarakat mulai tumbuh untuk mulai menggunakan barang-barang dari hasil daur ulang, Victor berharap potensi permintaan lokal dan ekspor untuk produk Re-PSF dan turunannya semakin tinggi.

Serta didukung dengan perbaikan ekonomi dan harga minyak yang meningkat, INOV berharap agar harga Re-PSF kembali meningkat.

"Sehingga kami optimis bahwa industri daur ulang sampah botol plastik akan membaik pada tahun 2021,” tutup Victor.

Selanjutnya: INOV luncurkan program pengelolaan sampah botol plastik lewat platform digital

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×