kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan Enseval Putera Megatrading (EPMT) tumbuh 7% di 2019, ini penjelasannya


Senin, 06 April 2020 / 22:14 WIB
Penjualan Enseval Putera Megatrading (EPMT) tumbuh 7% di 2019, ini penjelasannya
ILUSTRASI. Gudang milik PT Enseval Putera Megatrading Tbk


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Enseval Putera Megatrading Tbk sepanjang 2019 cukup positif. Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, anak usaha PT Kalbe Farma Tbk ini berhasil mencetak penjualan bersih sebesar Rp 22,22 triliun atau naik sekitar 7,87% dibanding penjualan bersih periode sama tahun 2018 yang sebesar Rp 20,60 triliun.

Kenaikan penjualan bersih ini didorong oleh pertumbuhan pada hampir semua segmen penjualan. Segmen penjualan obat hewan dan ternak menunjukkan pertumbuhan paling signifikan, yakni sekitar 24,12% secara tahunan atawa year-on-year (yoy) dari Rp 35,18 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 43,67 miliar pada tahun 2019.

Menyusul, segmen penjualan peralatan kesehatan dengan kenaikan sekitar 17,35% yoy menjadi Rp 1,62 triliun di tahun 2019 dari semula Rp 1,38 triliun pada tahun 2018.

Baca Juga: Demi Perluas Jangkauan, Enseval Putera Megatrading (EPMT) Siapkan Capex Rp 200 Miliar

Selanjutnya, kenaikan juga didapat pada segmen obat bebas dengan resep dokter, barang konsumsi, dan bahan baku. Penjualan di sektor obat bebas dengan resep dokter juga merangsek naik 10,16% yoy menjadi Rp 6,28 triliun. 

Di lain pihak, segmen barang konsumsi tumbuh 9,58% yoy menjadi Rp 9,53 triliun. Sementara itu, segmen bahan baku naik sekitar 3,45% menjadi Rp 1,80 triliun.

Presiden Direktur Kalbe Farma, Vidjongtius menjelaskan, pertumbuhan kinerja penjualan perusahaan yang memiliki kode saham EPMT ini merefleksikan kontribusi pertumbuhan produk Kalbe dan juga produk-produk prinsipal pihak ketiga di seluruh Indonesia. 

Adapun pertumbuhan positif yang ada disebabkan oleh karakteristik produk-produk Kalbe dan prinsipal pihak ketiga yang lekat dengan kebutuhan dasar konsumen.

“Produk yang dibawa oleh EPMT banyak berhubungan dengan kebutuhan kesehatan yang sangat mendasar, sehingga pertumbuhan ekonomi, daya beli yang positif, dan segmen konsumen yang sesuai memberikan dampak yang baik,” kata Vidjongtius kepada Kontan.co.id pada Senin (6/4).

Baca Juga: Enseval Putera (EPMT) perkirakan capex 2020 akan lebih rendah dari tahun ini

Kendati demikian, Vidjongtius juga tidak memungkiri bahwa perubahan komposisi produk, kenaikan biaya operasional, serta tambahan investasi di teknologi digital aplikasi distribusi juga telah mengerek pos beban di tahun 2019.

Beberapa pos beban EPMT memang tercatat mengalami kenaikan. Beban pokok penjualan misalnya, tercatat naik 8,59% yoy menjadi Rp 19,77 triliun di tahun 2019. Sebelumnya, beban pokok penjualan EPMT tercatat sebesar Rp 18,20 trliun pada periode sama tahun 2018.

Setelah dikurangi beban pokok penjualan, EPMT sebenarnya masih membukukan laba kotor sebesar Rp 2,45 triliun di tahun 2019. Angka ini naik sekitar 2,41% yoy dibanding laba kotor periode sama tahun 2018 yang sebesar Rp 2,39 triliun.

Namun demikian, kenaikan tipis laba kotor juga diiringi oleh kenaikan pada sejumlah pos beban lainnya seperti beban penjualan, beban umum dan administrasi, serta beban keuangan. Sepanjang tahun 2019 lalu, beban penjualan EPMT naik sekitar 10,46% yoy menjadi Rp 1,50 triliun. Sebelumnya beban penjualan EPMT hanya mencapai Rp 1,36 triliun di tahun 2018.

Sementara itu, beban umum dan administrasi naik 7,64% yoy menjadi Rp 222,49 miliar di tahun 2019. Sedangkan beban keuangan naik 14,28% yoy dari semula Rp 5,39 miliar di tahun 2018 menjadi Rp 6,16 miliar pada tahun 2019 lalu.

Alhasil, laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada entitas induk alias laba bersih EPMT turun 11,09% menjadi Rp 580,62 miliar di tahun 2019. Sebelumnya, laba bersih EPMT tercatat sebesar Rp 653,06 miliar pada periode sama tahun 2018.

Baca Juga: EPMT optimis bisa mencatat pertumbuhan penjualan dan laba bersih hingga 2019

Per 31 Desember 2019 lalu, total aset EPMT tercatat sebesar Rp 8,70 triliun. Angka ini terdiri atas ekuitas sebesar Rp 6,12 triliun dan liabilitas sebesar Rp 2,57 triliun.

Sementara itu, kas dan setara kas akhir tahun EPMT tercatat sebesar Rp 997,08 miliar per 31 Desember 2019. Angka ini turun sekitar 21,03% dibanding kas dan setara kas awal tahun yang tercatat sebesar Rp 1,26 triliun berdasarkan laporan keuangan tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×