kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penjualan emiten ritel naik 17% di 2013


Kamis, 23 Januari 2014 / 06:58 WIB
Penjualan emiten ritel naik 17% di 2013
ILUSTRASI. Sarung bantal sutra, merupakan salah satu bahan sarung bantal yang memiliki beberapa manfaat baik bagi rambut dan wajah.


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Kinerja emiten ritel sepanjang 2013 cukup moncer. Beberapa emiten ritel besar seperti PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES), PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI), dan PT Ramayana Lestari Sentosa, Tbk (RALS), mendulang pertumbuhan penjualan 17% di tahun lalu.

Mengutip riset Danareksa Sekuritas, MAPI membukukan penjualan kotor sebesar Rp 11,9 triliun di tahun lalu. Sementara penjualan bersih mencapai Rp 9,57 triliun atau naik 27% dari tahun 2012.

Sementara, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) mereguk keuntungan dari penjualan Rp 3,85 triliun di tahun lalu. Jumlah itu naik 19,1% year on year (yoy). Penjualan itu berasal dari gerai di Jawa 39%, Jakarta sebesar 37% dan sisanya dari luar Jawa.

Adapun, penjualan RALS naik 6,8% mencapai Rp 7,96 triliun. Jumlah ini masih di bawah target perseroan ini sebesar Rp 8,511 triliun. Penjualan di luar pulau Jawa tumbuh cukup tinggi dan memberikan kontribusi terbesar untuk RALS.

Anindya Saraswati, analis Danareksa Sekuritas mengatakan, meskipun banyak kebijakan di tahun lalu yang membuat kinerja emiten ritel menjadi tertekan, RALS, MAPI, dan ACES mampu melanjutkan pertumbuhan yang solid.

Makanya Aninditya yakin, meski masih ada risiko kenaikan beban dan perlambatan ekonomi, kinerja emiten ritel masih bisa menjanjikan return yang bagus. "Sektor ritel masih bisa bertahan di tengah perlambatan ekonomi. Namun ada risiko dari depresiasi rupiah," kata dia.

Analis Credit Suisse, Pricilla Tjitra menambahkan, beberapa emiten, seperti MAPI sedikit terpengaruh beleid baru pemerintah yang tertuang dalam Permendag 70/M-DAG/PER/12/2013 tentang pedoman penataan dan pembinaan pasar tradisional, pusat perbelanjaan dan toko modern.

Aturan ini mengharuskan gerai toko modern yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh perusahaan dibatasi paling banyak 150 gerai. Ritel juga wajib menyediakan barang dagangan produksi dalam negeri paling sedikit 80% dari jumlah dan jenis barang yang diperdagangkan.

MAPI memiliki tenggat dua tahun untuk mematuhi aturan anyar ini. Pasalnya, MAPI saat ini menjual 50% produk impor. "Ini membuat kami memberikan rating underperform untuk MAPI," kata Pricilla.

Menurut Anindya, MAPI masih menjaga ekspansi agresif dengan terus menambah gerai barunya. "Ke depan, kami estimasi MAPI akan menambah 60.000 m² untuk gerai di tahun ini," ujar dia.

RALS juga akan menambah enam gerai baru dan fokus menjaring pertumbuhan di Jawa. Sementara, ACES telah membuka 19 gerai baru di 2013. Namun tahun ini, ACES menargetkan hanya membuka 10 gerai baru.

Menurut Anindya, saham RALS dan ACES berisiko terkoreksi lantaran telah mendekati target harga. Dia menargetkan harga RALS di Rp 1.240 dan ACES di Rp 750. Sementara untuk saham MAPI, Anindya menyarankan hold dengan target Rp 6.350 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×