kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.060.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.376   -93,00   -0,56%
  • IDX 7.767   -100,50   -1,28%
  • KOMPAS100 1.088   -13,98   -1,27%
  • LQ45 784   -16,21   -2,03%
  • ISSI 267   -1,56   -0,58%
  • IDX30 406   -8,34   -2,01%
  • IDXHIDIV20 474   -8,53   -1,77%
  • IDX80 119   -2,14   -1,77%
  • IDXV30 130   -1,94   -1,47%
  • IDXQ30 131   -2,37   -1,77%

Penjualan Emas HRTA Positif Berkat Ekosistem Bank Emas, Cek Rekomendasi Sahamnya


Senin, 08 September 2025 / 17:45 WIB
Penjualan Emas HRTA Positif Berkat Ekosistem Bank Emas, Cek Rekomendasi Sahamnya
ILUSTRASI. Gerai perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk.


Reporter: Rilanda Virasma | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA) mencatat realisasi penjualan produk emas, mencakup emas batangan dan perhiasan, sebesar 8,8 ton di semester I 2025. Hal ini berkat sinergi yang terjalin dalam ekosistem bank emas atau bullion bank.

Investor Relation Manager HRTA, Catherina Vincentia menjelaskan, sebanyak 92% dari total penjualan tersebut didominasi emas batangan, sedangkan 8% sisanya yakni perhiasan.

Hal ini sejalan dengan peningkatan kapasitas alat refinery atau pemurnian yang sebelumnya 12 ton menjadi 16 ton. Dus, maksimal kapasitas mesin refinery HRTA saat ini mencapai 18 ton di semester I 2025. 

“Ada arahan dari manajemen sendiri, kami bisa tingkatkan kapasitas refinery kami itu full dari 18 ton menjadi 30 ton di akhir tahun 2025 atau awal tahun 2026,” jelas Catherina dalam paparan publik secara daring, Senin (8/9/2025).

Director Investor Relations HRTA, Thendra Crisnanda menimpali, ekosistem bullion bank atau bank emas menjadi kontributor utama atas penjualan produk HRTA di semester I. 

Baca Juga: Pendapatan Hartadinata Abadi (HRTA) Melesat 82,6% pada Semester I-2025

Info saja, pemegang lisensi bullion bank di Indonesia saat ini ialah PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) dan PT Pegadaian. Nah, Thendra bilang, HRTA telah berkontribusi sekitar 20% dari kebutuhan pasokan emas kedua bullion bank tersebut.

Thendra melihat, ekosistem ini masih akan jadi kontributor utama penadah produk-produk HRTA ke depan. Dia menaksir, penjualan pada bullion bank akan mencakup 50%-60% terhadap total pendapatan konsolidasian HRTA pada akhir tahun 2025.

Atas pencapaian tersebut, HRTA membidik total penjualan emas mencapai 17 hingga 18 ton  hingga akhir tahun 2025, atau tumbuh 20%-30% secara tahunan (year on year/YoY).

Untuk mendukung target ini, HRTA bakal fokus terhadap pasar domestik dengan menggenjot penjualan di segmen retail. Di akhir tahun, HRTA pun akan merampungkan sertifikasi London Bullion Market Association (LBMA) untuk fasilitas pemurnian emasnya.

Lalu, HRTA juga akan mulai mengoperasikan integrated factory atau pabrik terintergrasi untuk produksi emas batangan maupun perhiasan yang ditaksir akan mulai beroperasi pada bulan Oktober tahun ini.

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Optimistis Penjualan Emas Melonjak di Semester II-2025

Selain itu, HRTA juga terus mengejar target pembukaan toko baru yang dibidik sebanyak 100 toko dan 125 unit gadai pada tahun ini. Hingga semester I 2025, HRTA telah menambah 93 toko baru dan 114 unit gadai. HRTA pun mulai memperluas jangkauan wilayah toko dan unit gadainya ke Sumatra, Kalimantan, dan Sulawesi.

Dari upaya ini, HRTA mampu meraup pendapatan Rp 15,05 triliun di semester I 2025, melesat sebesar 82,6% secara tahunan (year on year/YoY) dari Rp 8,24 triliun setahun sebelumnya. Laba bersih tahun berjalan HRTA tercatat sebesar Rp 348,9 miliar, atau tumbuh 69,5% YoY dari Rp 205,8 Miliar pada periode yang sama tahun lalu.

Investment Analyst Infovesta Utama, Ekky Topan melihat, HRTA memiliki prospek yang cukup positif. Harga emas global yang masih kuat menjadi katalis utama, ditambah kolaborasi strategis HRTA dengan dua bullion bank. 

“Selain itu, HRTA telah menandatangani perjanjian pengadaan emas dengan sumber tambang, yang memberikan fleksibilitas pasokan dan potensi peningkatan margin di masa mendatang,” jelas Ekky kepada Kontan, Senin (8/9/2025).

Baca Juga: Hartadinata Abadi (HRTA) Yakin Penjualan Emas Tumbuh Dobel Digit di Semester II-2025

Analis Korea Investment and Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi juga sependapat. Menurutnya, pergeseran preferensi dari konsumen emas dari perhiasan ke emas batangan pasca pandemi turut mendorong pertumbuhan penjualan emas batangan HRTA. Dus, HRTA menurutnya berpeluang untuk memperluas pangsa pasarnya ke depan.

Meski begitu, Ekky melanjutkan, risiko yang membayangi bisnis HRTA ialah kenaikan biaya bahan baku, termasuk royalti dan pajak, atau penurunan harga emas global. Sebab, hal tersebut dapat langsung berdampak pada margin keuntungan perusahaan yang cenderung tipis.

Untuk strategi investasi, Ekky merekomendasikan trading buy atau beli saham HRTA saat terjadi koreksi harga. “Jika momentum penguatan harga emas berlanjut, saham ini berpotensi menguji target harga jangka panjang di kisaran Rp 1.070,” imbuh Ekky.

Adapun rekomendasi Wafi yakni hold saham HRTA dengan target Rp 750 per saham.

Baca Juga: HRTA Jalin Kerja Sama dengan Sumbawa Jutaraya, Perkuat Posisi di Pasar Emas

Selanjutnya: Bawa Samosa dan Pastel, Franka Franklin Jenguk Nadiem Makarim di Kejari Jaksel

Menarik Dibaca: 25 Alasan Berat Badan Tidak Turun Padahal Sudah Diet Menurut Ahli

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×