kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan eceran lesu, saham-saham emiten ritel ini masih layak dikoleksi


Kamis, 16 Januari 2020 / 17:53 WIB
Penjualan eceran lesu, saham-saham emiten ritel ini masih layak dikoleksi
ILUSTRASI. Pengunjung memadati pameran teknologi komputer dan gawai Indocomtech 2019 di Jakarta Convention Center, Jakarta, Jumat (1/11/2019). Sejumlah saham emiten ritel masih layak dikoleksi.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Penjualan Riil (IPR) November 2019 hanya tumbuh 1,3%, lebih rendah dibandingkan dengan IPR Oktober 2019 sebesar 3,6%. Pun begitu dengan IPR bulan Desember 2019 yang diperkirakan akan turun 0,2% dari tahun lalu.

Meski demikian, analis menilai beberapa emiten ritel masih menarik untuk dicermati. Robert Sebastian, analis Ciptadana Sekuritas mengatakan, saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) masih menarik untuk dikoleksi. Sebab, emiten ini akan kecipratan katalis positif dari adanya beleid peraturan pemberlakuan nomor International Mobile Equipment Identity (IMEI) pada 1 April 2020. Pemberlakuan aturan IMEI ini dipercaya bakal mengerek penjualan ERAA sebagai penjual resmi telepon selular.

Baca Juga: Penjualan eceran tertekan, begini prospek emiten ritel menurut analis

Selain itu, PT Ace Hardware Indonesia Tbk (ACES) juga dinilai mendapat untung dari adanya apresiasi mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Sebab, ACES merupakan emiten yang berorientasi impor. “Selain itu, ACES memiliki segmentasi kelas menengah ke atas yang masih cukup bagus,” ujar Robert kepada Kontan.co.id, Kamis (16/1).

Robert juga menilai saham PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS) masih cukup menarik dari sisi valuasi. Berdasarkan data RTI, saham emiten department store ini diperdagangkan dengan price to earning ratio (PER) sebanyak 11,38 kali.

Sementara itu, saham PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) masih dipandang prospektif sebab memiliki segmentasi pasar kalangan menengah ke atas.

Setali tiga uang, Analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika Putri dalam risetnya bulan lalu menilai, kinerja MAPI tidak terlalu terpengaruh oleh rencana kenaikan sejumlah tarif. Sebab, produk-produk premium yang dijual MAPI menyasar target pasar kelas menengah ke atas.

Selain itu, menjamurnya gerai kopi dianggap tidak terlalu berefek signifkan terhadap popularitas Starbucks karena sebagian besar kedai kopi tersebut memiliki segmentasi yang berbeda dengan Starbucks.

Chantika pun tetap mempertahankan rekomendasi beli (buy) dengan target harga Rp 1.300 per saham. NH Korindo Sekuritas juga menyematkan outlook positif bagi kinjerja MAPI pada tahun ini.

Baca Juga: Indeks Penjualan Riil melambat, ACES: Kami belum merasakan dampaknya

Sementara itu, Robert menilai investor bisa masuk ke saham ACES, ERAA, RALS, dan MAPI dengan mematok harga penutupan perdagangan hari ini.

Pada perdagangan hari ini, saham ACES tidak beranjak di level Rp 1.600 per saham, ERAA ditutup melemah 1,18% ke level Rp 1.680 per saham, RALS menguat 4,13% ke level Rp 1.135 per saham, dan ditutup di zona hijau di level Rp 1.055 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×