Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) akan kembali menjadi katalis negatif bagai PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI). Padahal banyak analis menyebut paruh kedua tahun ini seharusnya menjadi momen pemulihan MAPI yang sudah terpukul pada semester I-2020 silam.
Analis Maybank Kim Eng Willy Goutama dan Aurellia Setiabudi dalam riset pada 17 September 2020 menuliskan, dampak PSBB akan terasa pada kinerja MAPI mengingat 70% gerai MAPI terletak di Jakarta. Kendati demikian, dampak PSBB kedua terhadap penjualan di toko yang sama alias same store sales growth (SSSG) MAPI dinilai tidak akan separah pada kuartal II-2020.
“PSBB kali ini masih memperbolehkan mal untuk tetap beroperasi namun dengan pembatasan hanya boleh 50% saja. Oleh sebab itu, kami yang semula memperkirakan proses pemulihan SSSG akan terjadi pada paruh kedua tahun ini menjadi tertunda dan mundur pada semester I-2021 mendatang,” tulis Willy dan Aurellia.
Willy dan Aurellia menilai proses pemulihan sangat mungkin terjadi diakibatkan oleh kembali membaiknya trafik pengunjung dan konsumen secara bertahap. Selain itu, rencana ekspansi yang akan dilakukan oleh MAPI juga akan menjadi faktor penunjang.
Baca Juga: Demi Efisiensi MAPI Setop Impor Produk Fashion
Ekspansi MAPI yang dimaksud adalah pada unit aktifnya, MAPI akan menambah tiga merek baru yakni Anello, 2XU, dan Hi-tec. Pada unit department store, MAPI akan mengoperasikan farmasi asal Inggris, Boots dan pada unit F&B rencananya akan mengakuisisi merek internasional.
“Langkah yang diambil MAPI tersebut akan menghasilkan sinergi antarunit bisnis MAPI ke depan. Sehingga ini akan jadi katalis positif pertumbuhan SSSG MAPI. Selain itu, kunci lain untuk pertumbuhan SSSG MAPI adalah komersialisasi vaksin virus corona yang kami perkirakan akan terjadi di kuartal II-2021,” tambah Willy dan Aurellia.
Lebih lanjut, prospek MAPI dinilai juga masih menarik. Willy dan Aurellia menilai daya beli kelompok berpenghasilan menengah ke atas yang merupakan segmen konsumen MAPI, masih akan tetap kuat.
Baca Juga: Tidak akan ada diskon lagi, saham Mitra Adiperkasa (MAPI) dinilai tetap menarik
Setali tiga uang, analis NH Korindo Sekuritas Putu Chantika mengatakan meski sektor ritel adalah industri yang paling terkena imbas dari pandemi virus corona, MAPI masih akan mampu bangkit. Faktor pendorongnya adalah pemulihan SSSG MAPI serta beberapa langkah yang diambil oleh manajemen MAPI.
Beberapa langkah tersebut mulai dari pengurangan promosi in-store yang berpotensi menekan margin kotor tahun ini, menghentikan pasokan inventori agar tidak menambah stok yang sudah ada, rencana ekspansi, hingga efisiensi pemangkasan COGS.
“Sisa tahun ini akan jadi waktu untuk pemulihan, sementara pada tahun depan akan jadi momen MAPI untuk mencatatkan pertumbuhan kinerja. Kami memperkirakan MAPI bisa mencatatkan pertumbuhan double-digit pada pendapatannya tahun depan, ditopang penjualan secara digital yang meningkat signifikan serta penjualan secara offline yang perlahan kembali pulih,” kata Putu kepada Kontan.co.id, Rabu (23/9).
Asal tahu saja, MAPI yang memberanikan diri untuk mulai masuk ke penjualan digital mencatatkan pertumbuhan penjualan digital sebesar 686% secara year on year (yoy) pada kuartal II-2020 silam. Hal ini mengindikasikan konsumen masih mempunyai keinginan untuk berbelanja. Walaupun sumbangsih penjualan digital MAPI masih minim, hanya 2,5%.
Baca Juga: PSBB kembali membebani kinerja Mitra Adiperkasa (MAPI) pada sisa tahun ini
Putu memperkirakan SSGG MAPI pada kuartal III-2020 dan kuartal IV-2020 masing-masing sebesar -16% dan -10%. Sementara Willy dan Aurellia pada tahun ini menurunkan proyeksi SSSG dari -2% menjadi -25%, tapi menaikkan proyeksi SSSG pada tahun depan dari tumbuh 3% menjadi 15%.
Sementara untuk pendapatan, tahun ini Putu memproyeksikan MAPI akan mengantongi Rp 13,02 triliun dengan membukukan kerugian Rp 401 miliar. Sedangkan untuk tahun berikutnya, MAPI diperkirakan akan berhasil meraup pendapatan sebesar Rp 14,41 triliun dengan laba bersih Rp 81 miliar.
“Kami tetap merekomendasikan untuk beli MAPI dengan target harga di Rp 870 per saham berdasarkan metode sum-of-the-parts (SOTP) untuk merefleksikan valuasi setiap unit yang lebih baik. Kami menilai manajemen MAPI sejauh ini sudah melakukan yang terbaik untuk meminimalisir imbas dari situasi saat ini,” ungkap Putu.
Senada, Willy dan Aurellia juga merekomendasikan untuk beli MAPI dengan target harga Rp 900 per saham. Harga saham MAPI menguat 0,88% ke Rp 570 per saham pada perdagangan hari ini.
Baca Juga: Depok terapkan jam malam, Mitra Adiperkasa (MAPI) memaksimalkan penjualan digital
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News