kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan alat berat UNTR masih melambat


Minggu, 05 Juni 2016 / 17:00 WIB
Penjualan alat berat UNTR masih melambat


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) menjual 689 unit alat berat sepanjang periode Januari hingga April 2016. Penjualan itu turun 28,67% jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 966 unit alat berat.

Ari Setiyawan, Investor Relation UNTR mengatakan, market share sepanjang empat bulan pertama tahun ini mencapai 35%. Khusus di bulan April, penjualan alat berat UNTR sebesar 190 unit.

Sektor yang menjadi penyumbang terbesar penjualan hingga April masih berasal dari sektor konstruksi, yakni sebesar 52%. Lalu, sektor pertambangan yang pada tahun lalu bisa berkontribusi 34% terhadap penjualan alat berat, saat ini hanya menyumbang 21% dari total penjualan. Sementara itu, sektor kehutanan memberi kontribusi 15% dan perkebunan sebesar 12%.

Di sisi lain, kinerja anak usahanya di sektor konstruksi pertambangan, PT Pamapersada Nusantara (PAMA) juga masih belum meningkat. Dari awal tahun hingga bulan April, overburden removal PAMA tercatat 217,6 juta bcm atau turun 9,1% year on year (yoy). Lalu produksi batubara PAMA turun 5% yoy menjadi 32,1 juta ton.

Penjualan batubara UNTR hingga April 2016 mencapai 2,19 juta ton, naik tipis dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar 2 juta ton. Pada bulan April, penjualan batubara perseroan mencapai 448.000 ton, turun dari bulan Maret 2016 yang sebesar 595.000 ton.

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar US$ 200 juta hingga US$ 250 juta. Belanja modal terbesar tetap dialokasikan untuk PAMA. Sampai Kuartal I ini, perseroan baru menyerap anggaran belanja modal sebesar US$ 30 juta.

Analis UOB Kay Hian, Franky Kumendong, dalam risetnya 26 Mei 2016 mengatakan, penjualan alat berat Komatsu pada tahun 2016 ini akan turun 10,6% dibandingkan dengan tahun lalu, karena ada penurunan dari sektor pertambangan dan perkebunan. Ia juga memprediksi gross margin PAMA akan turun menjadi 18,4% di tahun ini dibandingkan tahun 2015 sebesar 23,7%.

Ia merekomendasikan Hold untuk saham UNTR dengan target harga Rp 12.500 per saham. Harga saham UNTR turun 1,05% menjadi Rp 14.425 per saham pada perdagangan Jumat (3/6).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×