Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Bisnis penjualan alat berat PT United Tractors Tbk (UNTR) masih melesu. UNTR hanya menjual 410 unit alat berat merek Komatsu di Januari 2013. Angka tersebut merosot ketimbang periode sama tahun lalu yang sebanyak 617 unit.
Namun jika dibandingkan penjualan Desember 2012, naik 96,17% . "Di Desember, konsumen memilih menahan pembelian, baru direalisasikan di Januari," jelas Gidion Hasan, Direktur Keuangan UNTR, Kamis (7/2).
UNTR pesimistis menatap penjualan tahun ini. Menurut Gidion, penjualan alat berat tahun ini kemungkinan turun dibandingkan kondisi normal di 2011. Kala itu, UNTR melego alat berat 8.467 unit.
Sayang, Gidion enggan memberikan proyeksi penjualan alat berat di tahun ini. "Kemungkinan bakal turun lagi, tapi tidak akan sedahsyat 2012," jelas Gidion. Anak usaha Grup Astra ini terus didera penurunan permintaan khususnya sejak bulan Juni hingga akhir tahun 2012.
Dampaknya volume penjualan alat berat UNTR di 2012 hanya mencapai 6.202 unit. Bahkan, penjualan alat berat di Desember 2012 menjadi rekor terburuk. UNTR mencoba meminimalisir dengan cara menaikkan bisnis penjualan suku cadang dan layanan purna jual. "Produsen lebih cenderung melakukan perawatan dan perbaikan ketimbang membeli alat berat baru," tutur Gidion. UNTR mengklaim, kinerja penjualan suku cadang dan layanan purna jualnya naik 10%-15%.
UNTR mengaku tidak akan banyak melakukan manuver di tahun ini. Ini terlihat dari anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) yang hanya US$ 250 juta, turun dari 2012 senilai US$ 500 juta. Dana tersebut untuk biaya operasional anak usaha, PT Pamapersada Nusantara (Pama).
UNTR berharap, kinerja operasional PAMA akan sama dengan tahun lalu. Pama berhasil mengekstraksi batubara 94,4 juta ton di 2012, naik 8,8% dari tahun 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News