kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) diproyeksi naik di 2021


Senin, 01 Maret 2021 / 01:07 WIB
Penjualan alat berat United Tractors (UNTR) diproyeksi naik di 2021


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

Jika produksi batubara stagnan. Di Desember 2020, UNTR justru membukukan kenaikan penjualan batubara menjadi 1 juta ton atau naik 73% secara MoM. Akibatnya, penjualan batubara UNTR sepanjang 2020 naik 9% menjadi 9,3 juta ton. Angka ini memenuhi 103% dari target tahun 2020. 

Volume penjualan batubara termal pada bulan Desember 2020 berkontribusi sebanyak 676.000 ton atau naik 52% MoM. Sementara segmen batubara coking menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa yakni sebanyak 337.000 ton atau naik 60% YoY dan naik 136% secara MoM. 

Namun secara kontribusi, penjualan batubara termal masih mayoritas yakni menghasilkan 80% dari total volume penjualan batubara UNTR di tahun 2020. Sepanjang 2020, penjualan batubara termal UNTR terjual sekitar 7,4 juta ton hanya naik 1% secara yoy. 

Baca Juga: Laba bersih United Tractors (UNTR) turun 46,9% pada 2020, ini penyebabnya

Sementara batubara kokas hanya menyumbang 20% ​​setara dengan 1,9 juta ton (+62% YoY).

Penjualan emas UNTR pada tahun 2020 menurun 23% secara yoy menjadi 318.000 troi ons. Tapi realisasi penjualan emas UNTR memenuhi 106% dari target tahun 2020. 

Pada bulan Desember 2020 saja, UNTR menjual emas sebanyak 21.000 troi ons, stagnan secara MoM dan turun 9% secara YoY. 

"Kami melihat peningkatan yang diharapkan di segmen ini, karena perusahaan telah mulai mengurangi porsi lindung nilai. Dimana 80% dari penjualan emas sekarang dipatok ke harga spot), dan tingkat pemanfaatan di tambang emasnya menjadi normal," jelas Andrey dalam riset. UNTR memperkirakan ke depan produksi emas akan dibatasi sebanyak 350.000 oz.

Pada tahun ini, UNTR telah mengalokasikan belanja modal US$ 290 juta atau naik 52% secara year on year (YoY). Dimana 50% belanja modal akan dialokasikan untuk kontrak penambangan, 40% untuk bisnis emas dan 10% untuk pemeliharaan rutin.

Andrey mengatakan, risiko utama dari prospek UNTR adalah melemahnya penjualan alat berat, penurunan harga batubara yang belum pernah terjadi sebelumnya, dan pandemi COVID-19 berkepanjangan. Sebab ini akan berdampak pada permintaan batubara global.

Baca Juga: Pendapatan dan laba bersih United Tractors (UNTR) kompak turun di 2020

Pada tahun 2021, RHB Sekuritas memperkirakan, pendapatan dan laba bersih UNTR masing-masing akan menjadi Rp 79,86 triliun dan Rp 10,55 triliun. Karena itu, Andrey masih memberi rekomendasi beli saham UNTR dengan target harga Rp 35.000. 

Pada Jumat (26/2) harga saham UNTR ditutup turun 4,65% menjadi Rp 22.550 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×