kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penjualan alat berat Intraco Penta (INTA) naik 113% hingga Agustus 2018


Selasa, 25 September 2018 / 20:03 WIB
Penjualan alat berat Intraco Penta (INTA) naik 113% hingga Agustus 2018
Alat berat PT Intraco Penta Tbk


Reporter: Yoliawan H | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - BALIKPAPAN. PT Intraco Penta Tbk (INTA) melalui anak usaha mereka yang fokus dalam lini bisnis penjualan alat berat yakni PT Intraco Penta Prima Servis (IPPS) menunjukkan kinerja penjualan alat berat yang positif dengan pertumbuhan mencapai 113% year on year (yoy).

Adapun, penjualan alat berat INTA hingga akhir Agustus 2018 naik 113% dibanding Agustus 2017 atau dari Rp 695,9 miliar menjadi Rp 1,48 triliun.

IPPS sendiri adalah pemegang keagenan merek Volvo CE dan SDLG untuk market Kalimantan, Sulawesi dan Maluku serta merek Dressta untuk seluruh Indonesia.

Berdasarkan data ERG Report per Juni 2018, penjualan merek Volvo CE serta SDLG lebih tinggi dari brand alat berat lainnya hingga mencapai pertumbuhan sebesar 69% dan 45%.

Ditemui saat acara Investor Summit 2018 di Balikpapan, Erwien Kurniawan, Service Direktur IPPS mengatakan tingginya pertumbuhan penjualan alat
berat IPPS selama setahun terakhir hingga Agustus 2018 selain karena tingginya permintaan juga karena strategi untuk memperkaya jenis armada alat berat.

Pihaknya optimis dengan strategi diversivikasi industri pengguna alat berat diluar tambang akan meningkatkan penjualan bahkan mengurangi ketergantungan pendapatan dari sektor tambang.

"Mayoritas kontribusi masih dari kami sekitar 80% untuk pendapatan induk. Namum kami optimis pendapatan IPPS akhir tahun akan tembus Rp 3,1 triliun," ujar Erwien saat ditemui di Investor Summit, Selasa (25/9).

Hingga Agustus pendapatan sudah sekitar Rp 1,9 triliun. Untuk akhir 2017 total pendapatan tembus Rp 1,7 triliun. "Di tahun 2019 bisa Rp 4,9 triliun dan di 2020 harapannya bisa Rp 7 triliun," ujar Erwien.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×