Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Layanan inovasi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), fitur GoTransit dan GoFood menguasai layanan Online Food Delivery (OFD) di Indonesia.
”Inovasi GoTo melalui GoTransit dan kepemimpinan GoFood di online food delivery (OFD) menunjukkan potensi yang besar untuk GoTo meningkatkan GTV (Gross Transaction Value) dan pendapatannya,” ungkap CEO Sucor Sekuritas, Bernadus Wijaya, Senin (27/6).
Kemudian, GoTransit yang merupakan inovasi Gojek melakukan kolaborasi dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) sehingga memudahkan masyarakat untuk membeli tiket KRL Commuter Line lewat aplikasi Gojek.
Melalui terobosan ini, mobilitas masyarakat dimudahkan karena bisa mengatur berbagai hal mulai dari rute perjalanan sampai dengan mekanisme pembayaran yang bisa dilakukan melalui GoPay atau LinkAja.
Baca Juga: Beda Nasib, Cek Harga Saham GOTO & BBRI di Perdagangan Bursa Selasa (28/6)
Melalui kerjasama dengan KCI ini GOTO melalui Gojek juga menjangkau 1,2 juta pengguna commuter line setiap harinya yang diharapkan segera meningkat menjadi 2 juta pengguna dalam waktu dekat.
Bernad mengatakan bahwa dengan kekuatan dan keunikan ekosistem yang ada, GOTO akan mampu membantu mewujudkan terintegrasinya multi-moda transportasi sehingga menciptakan efisiensi dalam mobilitas masyarakat.
Selain GoTransit, kekuatan lain yang akan mendorong peningkatan transaksi serta potensi pendapatan GOTO adalah GoFood. Bernad melihat sejak pandemi terjadi dalam dua tahun belakangan ini, transaksi OFD terus meningkat dan GoFood menjadi raja pada layanan ini.
Mengacu hasil riset “Survei Persepsi dan Perilaku Konsumsi Online Food Delivery di Indonesia" yang dipublikasikan Tenggara Strategics, GoFood menempati urutan pertama sebagai layanan pesan antar makanan di Indonesia. Nilai transaksi atau gross merchandise value (GMV) layanan OFD menurut riset ini sebesar Rp 78,4 triliun pada 2021.
Dari jumlah tersebut, nilai transaksi platform GoFood diestimasi mencapai Rp 30,65 triliun atau menguasai 39% dari total GMV dan merupakan yang tertinggi. Sisanya adalah penyedia layanan OFD lainnya seperti Shopee Food dan GrabFood.
”Jika lihat di performa keuangan GOTO pada kuartal I 2022, terjadi peningkatan sebesar 58% pendapatan bruto dan segmen on-demand juga meningkat 44% secara year-on-year. Segmen on-demand adalah salah satu kontributor terbesar GTV dan pendapatan GoTo,” terangnya.
Melalui penguatan ekosistem GOTO di layanan on-demand, Bernad meyakini akan mendorong peningkatan transaksi di segmen lainnya yaitu financial technology khususnya GoPay dan e-Commerce yaitu Tokopedia.
”Jika bisnis on-demand GOTO seperti GoTransit dan GoFood dapat berinovasi dan meningkatkan transaksinya, berarti semakin banyak juga pengguna GoPay untuk melakukan pembayaran dan semakin banyak merchant GoFood yang menggunakan solusi merchant dari GOTO Financial. Jadi manfaatnya berputar lagi ke seluruh ekosistem GOTO dan inilah yang merupakan kekuatan utama dari GOTO dibanding kompetitor,” jelas Bernad.
Baca Juga: GOTO Rombak Susunan Direksi, Kevin Aluwi Jadi Komisaris
Khusus terkait layanan financial technology di bawah GoTo Financial, kata Bernad, sejauh ini pertumbuhan GTV-nya terbilang eksplosif.
“Fantastis hingga mencapai 91% atau sebesar Rp77,5 triliun. Hal ini menunjukkan bahwa GoTo Financial berhasil meningkatkan adopsi GoPay dan solusi lainnya untuk merchant,” imbuhnya.
Seiring dengan penguatan layanan on-demand, lanjut Bernad, GOTO terindikasi akan berinvestasi pada mitra driver yang juga menjadi garda terdepan bisnis logistiknya. Hal ini berarti akan meningkatkan kekuatan pengiriman produk hasil transaksi di Tokopedia.
“Kecepatan dan efisiensi adalah faktor penting dalam menarik dan mempertahankan konsumen di segmen e-commerce,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News