kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Penguatan Wall Street sepekan dibayangi lonjakan kasus baru virus corona


Senin, 22 Juni 2020 / 06:13 WIB
Penguatan Wall Street sepekan dibayangi lonjakan kasus baru virus corona
ILUSTRASI. Meski cenderung tertekan di perdagangan terakhir, Wall Street masih menguat dalam sepekan lalu.


Reporter: Wahyu Tri Rahmawati | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meski cenderung tertekan di perdagangan terakhir, Wall Street masih menguat dalam sepekan lalu. Kucuran stimulus Federal Reserve dan belanja konsumen yang meningkat masih dibayangi penambahan kasus virus corona.

Dalam sepekan hingga Jumat (19/6), Dow Jones Industrial Average meningkat 1,04% ke 25.871,46. Indeks S&P 500 naik 1,86% ke 3.097,74. Sedangkan Nasaq composite melesat 3,74% dalam sepekan ke 9.946,12.

Pekan lalu, Apple Inc mengumumkan penutupan sejumlah toko lagi di Florida, Arizona, South Carolina, dan Nort Carolina yang mencatat lonjakan kasus virus corona dalam beberapa hari. "Apple adalah indikator awal bagi pebisnis lain sehingga kita akan melihat pebisnis lain melakukan hal srupa di negara bagian yang mencatat lonjakan virus lagi," kata Matthew Keator, managing partner wealth management Keator Group kepada Reuters.

Baca Juga: IHSG menguji level psikologis 5.000, saham berikut bisa jadi pilihan

Dia menambahkan bahwa The Fed juga menyadari ini dan akan melakukan tindakan yang diperlukan. Gubernur The Fed Jerome Powell memperingatkan bahwa pemulihan ekonomi dari pandemik akan menantang dan perlu waktu lama.

Kasus baru virus corona tercatat di setidaknya enam negara bagian. China yang sebelumnya telah menangani virus juga mencatat kasus baru.

Tapi, bursa saham masih lebih tinggi daripada beberapa waktu lalu. Indeks S&P 500 hanya kurang dari 8,5% dari level tertinggi yang tercapai di Februari. Bahkan, Nasdaq hanya 1,3% di bahwa rekor tertinggi yang tercapai pada 10 Juni.

Baca Juga: Jelang rilis kinerja kuartal II-2020, IHSG berpotensi melemah

Dia Asia, kenaikan tertinggi pasar saham dalam sepekan terjadi pada indeks Shenzhen yang menguat 3,23%. Indeks Sensex di India naik 2,72%. Indeks Shanghai menguat 1,64%. Hang Seng naik 1,41%. IHSG menguat 1,27%. Nikkei 225 naik 0,78%. Sedangkan Kospi menguat 0,42%. Straits Times justru melemah 1,85% dan FTSE Bursa Malaysia turun 2,51%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×