kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.200   0,00   0,00%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

Penguatan rupiah hari ini ditopang sentimen global


Kamis, 10 Oktober 2019 / 19:15 WIB
Penguatan rupiah hari ini ditopang sentimen global
ILUSTRASI. Hari ini, rupiah spot menguat 0,16% sehingga posisinya sekarang berada di level Rp 14.150 per dolar AS. KONTAN/Muradi/2019/09/17


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah sukses menguat pada perdagangan hari ini. Penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ini masih dipengaruhi oleh fundamental dari global. Dari domestik sendiri, belum ada fundamental yang menggerakkan rupiah hingga akhir penutupan perdagangan, Kamis (10/10).

Hari ini, rupiah spot menguat 0,16% sehingga posisinya sekarang berada di level Rp 14.150 per dolar AS. Hal sama terjadi pada kurs tengah Bank Indonesia yang menunjukkan rupiah alami penguatan 0,18% sehingga berada di level Rp 14.157 per dolar AS.

Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, bahwa saat ini pelaku pasar masih optimistis terhadap kesepakatan dagang antara AS dan China meski belum ada hasil negosiasi dagang tersebut. Hal ini yang akhirnya mengakibatkan dolar AS sedikit melemah. “Ada optimisme dari pemerintah China terhadap negosiasi ini yang bisa berujung ke kesepakatan bersama,” ujar Josua.

Baca Juga: Walau melambat, kredit konsumer masih bisa tumbuh

Selain itu, Josua juga bilang penguatan yang dialami oleh mata uang garuda juga dialami oleh mata uang asia lainnya. Menurut Josua, penguatan beberapa mata uang Asia ini karena adanya trigger dari yuan China yang juga menguat terhadap dolar AS. “Fixing USD/CNY hari ini turun dan menyebar ke mata uang Asia lainnya,” tuturnya.

Untuk esok hari, Josua menilai akan ada rilis data yang perlu diwaspadai untuk pergerakan dolar AS. Data tersebut ialah notulensi rapat FOMC bulan September yang dinilai masih dovish dan data inflasi AS. Josua menilai, data inflasi AS bulan September memiliki ekspetasi yang menurun sehingga bisa menekan pergerakan dolar AS.

Baca Juga: Rupiah menguat jelang pertemuan AS-China

Josua menebak, mata uang garuda esok hari akan menguat terbatas di kisaran Rp 14.125-Rp 14.200 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×