Reporter: Dimas Andi | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat berpotensi melemah pada perdagangan Kamis (25/10). Hal ini terjadi seiring penguatan indeks dollar AS akibat koreksi pasar saham AS dan pelemahan data ekonomi Uni Eropa.
Ekonom Samuel Sekuritas Indonesia, Ahmad Mikail menyampaikan, indeks dollar AS berpotensi menguat ke level 96,10—96,30. Kurs dollar AS juga berpeluang menguat terhadap sejumlah mata uang dunia lainnya.
Penguatan dollar AS didorong oleh pelemahan data ekonomi Uni Eropa. Data Purchasing Manager Index (PMI) Eropa mengalami penurunan dari level 54,1 di bulan September menjadi 52,7 di bulan Oktober.
Selain itu, penguatan dollar AS juga ditopang oleh koreksi di bursa saham AS yang cukup dalam akibat kekhawatiran investor terkait kenaikan tingkat suku bunga acuan AS yang kemungkinan akan berlanjut hingga 2020.
Tambahan lagi, perang dagang antara AS dan China diperkirakan membuat investor memindahkan investasinya dari saham ke US Treasury dan hard currency. “S&P 500 tercatat terkoreksi sebesar 3,09% dan imbal hasil US Treasury tercatat turun tajam sebesar 6 bps ke level 3,10%,” ujar Mikail dalam riset, hari ini.
Berdasarkan sentimen-sentimen tersebut, rupiah diproyeksikan melemah pada perdagangan hari ini. Mikail memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 15.150—Rp 15.220 per dollar AS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News