kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Penguatan harga tembaga berlanjut di 2018


Senin, 01 Januari 2018 / 23:25 WIB
Penguatan harga tembaga berlanjut di 2018


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan keterbatasan pasokan kembali menjadi pendorong harga tembaga di tahun 2017. Pemogokan yang mengganggu aktivitas tambang Escondida di Chili dan belum tercapainya kesepakatan Freeport MacMoran dengan pemerintah Indonesia cukup berpengaruh menekan tingkat produksi.

Mengutip Bloomberg, pada penutupan perdagangan Jumat (29/12) harga tembaga kontrak tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) tercatat melemah 0,58% ke level US$ 7.247 per metrik ton dari sebelumnya. Selama tahun 2017 kemarin harga tembaga telah menguat 30,92%.

“Penilaian terakhir yang dilakukan oleh International Copper Study Group, pasokan tembaga tembaga yang stagnan tembaga yang dikombinasikan dengan penggunaan China yang kuat pada bulan September berkonspirasi untuk mengangkat defisit dari perkiraan 160.000 ton untuk 7 bulan pertama tahun 2017,” terang Wahyu Tribowo Laksono, PT Central Capital Futures.

Hingga bulan November permintaan tembaga dari China melonjak hampir 10% menjadi 786.000 ton. Kemudian pengiriman konsentrat tembaga pada bulan yang sama tumbuh menjadi 1,78 juta ton.

Sepanjang tahun ini impor tembaga asal negeri Tirai Bambu memang terus menunjukkan trend pertumbuhan.

Wahyu memperkirakan penguatan harga masih akan berlanjut hingga tahun ini. Dengan potensi pertumbuhan ekonomi China dan meningkatnya PDB Amerika Serikat kemungkinan permintaan akan komoditas industri termasuk tembaga akan terus tumbuh.

Dari sisi produksi tembaga juga masih diuntungkan dari kekurangan pasokan gas alam di China. Pasokan gas yang ketat di China utara, seperti di Hebei dan Shandong telah membuat beberapa prosesor tembaga telah mengurangi produksi. Kemungkinan harga tembaga akan berada pada kisaran US$ 6.000 – US$ 8.000 per metrik ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×