Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Harga CPO menguat dua hari beruntun setelah tergerus pada awal pekan. Kenaikan harga minyak dunia hingga ekspor CPO Malaysia di awal Oktober berhasil menopang harga.
Mengutip Bloomberg, Rabu (12/10) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Desember 2016 di Malaysia Derivative Exchange menguat 1,6% ke level RM 2.653 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. CPO melanjutkan kenaikan pada Selasa (11/10).
Deddy Yusuf Siregar, Analis PT Asia Tradepoint Futures mengatakan, kenaikan harga CPO mengikuti minyak mentah dunia yang juga bertahan di atas level US$ 50 per barel. Di samping itu, CPO mengambil peluang koreksi pada mata uang ringgit Malaysia akibat penguatan dollar AS.
Pada awal pekan, harga CPO sempat terkoreksi lantaran data cadangan CPO Malaysia naik pertama kali dalam tiga bulan. Malaysian Palm Oil Board (MPOB) merilis cadangan CPO Malaysia bulan September naik 5,7% menjadi 1,55 juta ton dibanding bulan sebelumnya. Angka cadangan lebih besar dari survey Bloomberg yakni 1,51 juta ton. Produksi CPO meningkat 0,8% menjadi 1,72 juta ton.
Di sisi lain, permintaan CPO bulan lalu terlihat lesu, ditandai dengan angka ekspor Malaysia yang tergerus 20% menjadi 1,45 juta ton. Penurunan ekspor merupakan yang terdalam sejak Januari 2015.
Meski naik, cadangan CPO Malaysia berada di level terendah sejak 2007. Dibanding bulan September 2015, produksi CPO bulan lalu juga terlihat turun 12%. Selanjutnya, data Intertek Testing Services menunjukkan ekspor CPO Malaysia periode 1 - 10 Oktober meningkat 10,8% di angka 421.044 ton dibanding periode sama bulan sebelumnya. Data tersebut merupakan sentimen positif yang juga membuat harga CPO kembali bertenaga.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News