Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah alias crude palm oil (CPO) mendapat dukungan dari ekspektasi penurunan produksi CPO Malaysia pada tahun ini. Namun, tahun depan, kenaikan produksi dapat mengancam pergerakan harga CPO.
Mengutip Bloomberg, Rabu (12/10) pukul 17.00 WIB, harga CPO kontrak pengiriman Desember 2016 di Malaysia Derivative Exchange naik 1,6% dari hari sebelumnya ke level RM 2.653 per metrik ton. Dalam sepekan terakhir, harga CPO melambung 3,8%.
Putu Agus Pransuamitra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures memaparkan, CPO memiliki peluang menguat dalam jangka pendek. Data ekspor CPO Malaysia periode 1 - 10 Oktober yang cukup bagus mampu mendorong kenaikan harga hingga sepekan ke depan.
Ditambah lagi adanya potensi penurunan produksi CPO sepanjang tahun ini akibat badai El Nino. Hal tersebut berdasarkan pernyataan Lee Yeow Chor, pimpinan Malaysian Palm Oil Council (MPOC) yang memperkirakan produksi CPO Malaysia tahun ini akan turun sekitar 5% - 7,5% dari produksi tahun lalu sebesar 19.96 juta ton.
Tetapi penguatan harga belum tentu bertahan lama. Pasalnya, ada peluang kenaikan produksi CPO mulai awal tahun depan. James Fry, Kepala Konsultan Komoditas di LMC International memprediksi, akan ada kenaikan produksi CPO global sebesar 4 juta ton pada semester I-2017 dan 2 juta ton di semester II-2017.
"Sentimen sampai akhir tahun masih beragam, produksi tahun ini diperkirakan turun, sedangkan tahun depan naik," kata Putu.
Menjelang akhir tahun, Putu menduga, pelaku pasar akan mulai mengantisipasi peluang kenaikan produksi di tahun 2017. Oleh karena itu, harga CPO berisiko tergerus hingga RM 2.480 per metrik ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News